Mahasiswa KKNT Unhas Sosialisasikan “Green Economy" di SD 226 Saukange”
Suasana riuh dan penuh semangat memenuhi halaman SD 226 Saukange pagi ini. Puluhan siswa berkumpul dengan mata berbinar, menanti kedatangan tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 112 Desa Batu Belerang. Hari ini bukan hari biasa bagi mereka, karena akan ada pelajaran istimewa tentang menjaga lingkungan.
Tepat pukul 09.00 WITA, rombongan mahasiswa KKNT tiba di sekolah. Mereka membawa berbagai perlengkapan, termasuk botol-botol plastik bekas dan sampah plastik yang telah dikumpulkan sebelumnya. Senyum lebar terpancar di wajah para siswa menyambut kedatangan kakak-kakak mahasiswa yang akan berbagi ilmu dengan mereka.
Kegiatan dimulai dengan pengenalan konsep "Green Economy" oleh anggota tim KKNT, Atiqah. Dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak, ia menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas ekonomi dan pelestarian lingkungan. "Adik-adik, bayangkan jika kita bisa mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Itu namanya ekonomi hijau," ujar Atiqah, disambut anggukan antusias para siswa.
Memasuki sesi utama, mahasiswa KKNT memperkenalkan konsep ecobrick. Mereka mendemonstrasikan cara membuat ecobrick dengan memasukkan potongan-potongan plastik ke dalam botol bekas hingga padat. "Ecobrick ini bisa digunakan untuk membuat berbagai hal, seperti kursi, meja, bahkan dinding,"Nurul Fatha, salah satu anggota tim KKNT.
Antusiasme siswa semakin memuncak ketika tiba saatnya mereka mencoba membuat ecobrick sendiri. Dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, mereka berlomba mengisi botol plastik dengan sampah plastik sepadat mungkin. Tawa riang dan diskusi seru mengiringi proses pembuatan.
"Wah, ternyata sampah plastik bisa jadi sesuatu yang keren ya, Kak!" seru Dea, siswa kelas 5, sambil menunjukkan hasil karyanya dengan bangga.
Ibu Nur Hayati, Guru Sekolah SD 226 Saukange, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya melihat antusiasme para siswa. "Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa-siswi kami sejak dini. Kami berharap ini bisa menjadi langkah awal untuk menjadikan sekolah kami sebagai sekolah ramah lingkungan," tuturnya.
Menjelang akhir acara, para siswa diminta berjanji untuk mulai memilah sampah dan mengumpulkan sampah plastik untuk dibuat menjadi ecobrick. Sebagai motivasi, tim KKNT berencana untuk kembali dalam beberapa minggu ke depan untuk bersama-sama membuat proyek dari ecobrick yang telah terkumpul.