Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU merupakan singkatan dari kata "nahdlatul ulama" yang dalam bahasa Arab berarti "kebangkitan ulama".NU didirikan oleh para ulama terkemuka, seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri. NU menganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) yang memiliki karakter al-tawassut (moderat), al-i'tidal (adil), dan al-tawazun (keseimbangan). NU memiliki tujuan untuk membina masyarakat Islam, memperkuat kesetiaan Islam kepada salah satu dari empat Madzhab, dan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya. Â NU memiliki banyak program kegiatan, seperti di bidang ekonomi kerakyatan, keilmuan, sosial, budaya, dan kebangsaan. NU memiliki banyak Badan Otonom, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Di Pandansari sebelumnya pandansari merupakan kampung halaman saya yang terletak di kelurahan Mudal kecamatan Mojotengah kab Wonosobo. Ada beberapa badan otonom NU yang ada di Pandansari seperti Anshor, Banser, Fatayat Muslimat. Dengan adanya badan otonom tersebut, tentu masyarakat pandansari menjadi paham dan tertarik tentang NU. Sebenarnya masyarakat Pandansari sudah menjadi NU tapi hanya NU biasa, masyarakat tidak tau bahwasanya NU tersebut merupakan suatu organisasi. Banyak sekali perubahan yang dihasilkan dengan dibentuknya badan otonom NU, badan otonom tersebut banyak sekali melakukan kegiatan yang berdampak positif bagi dusun saya, yaitu dusun Pandansari. Banser banyak membantu warga dengan menjaga keamanan waktu ada acara, tak hanya itu dengan adanya banser para anggotanya pun bisa mempunyai jaringan yang luas. Ibu ibu fatayat muslimat juga Ibu ibu fatayat muslimat juga sangat berpengaruh ke warga karena dengan adanya fatayat pengajian ibu ibu/berjanjen dapat hidup kembali. Begitupun dengan Anshor, Anshor bisa lebih memperkenalkan NU lebih dalam lagi. Sudah ada beberapa kehiatan yang dilakukan oleh badan otonom NU, seperti selapanan fatayat, tuan rumah diklat banser dll, semua masyarakat menyambut baik apa yang dilakukan oleh badan otonom NU tersebut.
Walaupun baru berdiri di Pandansari pada tahun 2019 badan otonom NU ini sudah banyak diminati oleh warga. Banyak para remaja yang tertarik masuk banser , anshor karena mereka berpikir bahwa masuk badan otonom tersebut pasti ada banyak gunanya. Setiap kali ada acara di bulan maulud yang dimana warga pandansari melakukan kegiatan rutinanya seperti menanggap kesenian dolalak, pengajian akbar, sholawatan dll warga pandansari kini tidak resah karena banser siap mengamankan acara tersebut agar berjalan lancar, tentu ini sangat membantu warga. Anshor banser pun sering mengadakan kegiatan internal seperti ziarah ke luar kota, dan liburan bersama agar menambah keakraban antar anggota. Begitupun dengan fatayat Muslimat NU yang mayoritas dihuni oleh ibu-ibu, mereka sering mengadakan kegiatan, tak hanya berjanjen tapi masih banyak lagi. Tapi ada beberapa pertanyaan warga semenjak berdirinya otonom nu tersebut, yaitu tentang koin NU, para masyarakat diminta untuk mengisi koin NU tapi masyarakat juga tidak tau koin NU itu untuk apa. Sekarang , koin tersebutpun sudah tidak berjalan lagi. Semoga badan otonom NU terus berkembang terutama di desa saya yaitu Pandansari, Mudal. Semoga apa yang saya sampaikan dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Mohon maaaf bila ada kesalahan itu mulus dari saya dan jika ada kelebihan itu dari Allah S.W.T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H