Mohon tunggu...
Mohamad Irfan
Mohamad Irfan Mohon Tunggu... -

Hidup dengan penuh kesederhanaan, kisah cinta yang melankolis dan abnormal tetapi indah penuh intuisi meskipun menyakitkan... dunia terlalu singkat untuk tidak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Mimpi...

15 Juli 2011   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya Mimpi...

Terjaga aku ketika semuanya sepi,

Tidak ada keringat setetespun yang melekat dibadan saat tubuh ini bangkit dari peraduannya secara tiba-tiba,

Mataku enggan terbuka, sesal sedikit terkumpul didada,

Namun anehnya senyum ini mengembang lebar,

Ada titik klimaks kebahagiaan yang rasanya lewat menyelinap dalam gelap lalu masuk kedalam kumpalan selimutku,

Merayap terang dan jelas hingga akhirnya membawaku kedalam alam bawah sadar,

Aku,

Dalam alam itu,

Bertemu dengan kamu, sekali lagi,

Riak bahagia mengelilingi canda dan tawa,

Romantisme kebersamaan yang melekat erat seperti madu dan lebah,

Gusarnya hati dan tandusnya ladang gersang seolah terbayar telak disana,

Oase bahagia yang membuat aku terlena,

Aku,

Berada didekatmu,

Kau membawaku, menemui keluargamu, bercengkarama, berbahagia, tertawa lepas, dan ada kita disana, kita berdua dan mereka.

Dan aku teramat sangat menikmatinya,

SANGAT MENIKMATINYA....

Gemuruh perak dalam awan pekat yang gelap,

Tiba-tiba saja menghilangkan semua gerakan,

Menyelusup lagi kebalik selimut,

Dan membawaku duduk, terbangun, sadarkan diri, ternyata hanya mimpi...

Sayang sekali, kita bertemu hanya dalam mimpi, ada sesal dalam hati, kenapa mimpi ini terhenti..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun