Mohon tunggu...
Irfan Aulia
Irfan Aulia Mohon Tunggu... Administrasi - Psikolog

Pejalan Kaki, menyenangi tema psikologi positif, psikologi konsumen dan psikologi politik & kebijakan publik, aktif mengajar dan melakukan riset di tiga tema tersebut sambil mempraktekkan ilmu yang didapat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertanyaan Apa yang Membuat Anda Bahagia

19 April 2018   10:19 Diperbarui: 19 April 2018   10:33 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertanyaan apa yang membuat anda bahagia? Dari tiga narasumber yang ditanyakan maka ketiganya memberikan jawaban bahwa yang membuat mereka bahagia adalah pertanyaan tentang diri mereka. Sebagai contoh salah satu dari narasumber menjawab bahwa pertanyaan mengenai kabar diri membuat bahagia dikarenakan adanya pengakuan terhadap keberadaan diri. Dari penjelasan nara sumber, didapatkan bahwa pertanyaan sederhana namun berorientasi kepada diri orang yang ditanya dapat membuat mereka merasa bahagia.

Hal apa saja yang dapat memicu rasa bahagia pada orang lain. Dari ketiga orang yang saya tanyakan muncul mengenai hal - hal sederhana seperti keluarga, suami, dan anak. Dari salah satu narasumber mengatakan hal -- hal yang membuat ia bahagia adalah hal seperti makanan. Ia lebih memilih bercakap soal makanan dibandingkan belanja. Menurutnya makanan adalah hal yang dapat memicu sensasi rasa bahagia.

Dari ketiga nara sumber, saya menemukan bahwa pertanyaan yang tepat dapat memicu kebahagiaan. Pertanyaan saya berikutnya adalah apakah komunikasi sehari hari dapat membantu atau memfasilitasi rasa bahagia pada orang orang. Di dalam literatur psikologi positif terdapat satu terminologi yang disebut sebagai savouring. Savouring adalah kemampuan untuk merasakan hal positif dan mengamplifikasinya.

Dalam prakteknya savouring adalah melihat hal hal yang membuat emosi positif menyeruak. Tanda tanda itu kemudian dirasakan secara mendalam oleh orang yang melakukannya. Dalam konteks tulisan ini saya hanya ingin memperlihatkan bahwa pertanyaan merupakan salah satu aplikasi yang baik dalam memfasilitasi orang untuk merasa bahagia.

Dari gestur tiga orang yang saya tanyakan ada perubahan air muka lebih positif saat pembicaraan memfokuskan pada hal hal apa yang memicu kebahagiaan. Badan mereka lebih meluas, nada suara lebih empuk didengar, mata lebih berbinar, dan senyum lebih sumringah. Pada titik ini saya melihat bahwa pembicaraan sehari hari dapat menjadi sumber untuk memfasilitasi kebahagiaan. Yang kemudian dapat membantu orang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun