Mohon tunggu...
Irfan Arif Abdillah
Irfan Arif Abdillah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Co-founder dan Direktur Titian Kreatif Group dan Cahya Media Adara Group

Selanjutnya

Tutup

Money

Industri Semen Pacu Pertumbuhan Ekonomi

27 Mei 2012   11:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:43 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri semen berperan vital dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan sendirinya, industri semen adalah kunci bagi pergerakan perekonomian karena selama ini pergerakan ekonomi masih terganjal oleh kualitas infrastruktur yang kurang.

Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Soetjipto mengatakan, industri semen sebagai salah satu penopang utama pembangunan infrastruktur harus mampu menjamin kontinuitas pasokan. Kita perlu mengantisipasi peningkatan kebutuhan semen, termasuk karena percepatan pembangunan infrastruktur melalui program MP3EI, dengan menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok tanah air. Jaminan suplai ini bisa didapatkan dengan peningkatan kapasitas industri semen, antara lain melalui pembangunan pabrik baru, ujar Dwi di Surabaya akhir pekan lalu. Semen Gresik sendiri secara resmi akan meluncurkan pabrik barunya, yaitu Tuban IV, pada akhir Mei ini. Pabrik berkapasitas 2,5 juta ton itu rencananya akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pengoperasian Pabrik Tuban IV akan mendongkrak kapasitas produksi empat pabrik perseroan di Tuban menjadi 11,3 juta ton. Adapun secara grup (bersama Semen Padang dan Semen Tonasa), kapasitas produksi perseroan akan mencapai 22,5 juta ton. Dwi menuturkan, perekonomian Indonesia saat ini sedang tumbuh luar biasa. Pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di rentang 6,5%-7,5% pada 2011-2014 dan akan menembus 8%-9% pada periode 2015-2025. Target pertumbuhan itu bisa dicapai salah satunya dengan menggenjot infrastruktur. Industri semen harus mampu tampil sebagai penopang utama target pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan semen akan sangat menentukan pembangunan sarana infrastruktur, sehingga industri ini adalah salah satu kunci untuk mengerek pertumbuhan ekonomi, ujarnya. Dwi menuturkan, tanpa adanya penambahan kapasitas produksi melalui pabrik baru, bisa dipastikan akan terjadi shortage (kelangkaan) semen yang berujung pada tidak terkontrolnya harga semen. Shortage terjadi lantaran pertumbuhan permintaan semen akan jauh lebih tinggi dibanding peningkatan kapasitas produksi para produsen semen. Karena itu, mutlak diperlukan peningkatan kapasitas produksi untuk memperlancar pergerakan perekonomian. Penjualan semen nasional sendiri pada 2011 mencapai 49,2 juta ton, tumbuh 12,8% dibanding 2010. Dari angka itu, khusus untuk penjualan domestik mencapai 48 juta ton, tumbuh 17,7% dibanding 2010. Tahun ini, permintaan semen diproyeksikan tumbuh di level 7%-10%. Hingga kuartal I/2012, penjualan semen nasional mencapai 12,63 juta ton atau tumbuh 15,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun kasitas produksi industri semen nasional tahun ini diprediksi tumbuh 4,4% menjadi 56,8 juta ton. Terlihat bahwa pertumbuhan permintaan lebih tinggi ketimbang peningkatan kapasitas produksi. Dimintai pendapatnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengatakan, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mengefisienkan ekonomi. Infrastruktur yang baik menjamin efisiensi, memperlancar pergerakan barang dan jasa, meningkatkan nilai tambah perekonomian, serta menjadi pengungkit dari berbagai sektor ekonomi, ujar guru besar ekonomi Universitas Brawijaya tersebut. Dia menuturkan, makin meningkatnya produksi dari pabrik semen diharapkan bisa mengarah ke pembangunan infrastruktur di daerah. "Banyak variabel yang mempengaruhi penguatan infrastruktur yang berujung pada peningkatan ekonomi, salah satunya peningkatan produksi semen." Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Warno Hari Sasono mengatakan, pihaknya mendorong berbagai perusahaan untuk terus menambah investasi di Jatim. Ekspansi tersebut diharapkan bisa menghasilkan sejumlah dampak pengganda (multiplier effect).  Misalnya dalam hal mendorong kegiatan ekonomi daerah, menyerap tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan menjadi stimulus bagi pembangunan infrastruktur daerah, jelasnya. Dia berharap antara perusahaan dan pemerintah daerah dapat menciptakan iklim kemitraan yang saling menguntungkan dengan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian bersama. Kami juga mendorong agar investasi tidak hanya berpusat di Surabaya dan sekitarnya, tapi sudah masuk ke kota-kota lain, seperti Tuban yang sangat potensial. Menurut Hari, investasi adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi, fondasi untuk menumbuhkan permintaan agregat guna menjamin kualitas dan kontinuitas perekonomian. Dalam struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi mempunyai peranan sebesar 20%-25%. Bandingkan dengan belanja pemda yang hanya sekitar 9%. Itu menunjukkan, agar ekonomi bisa berjalan bagus, kita butuh perusahaan yang bisa terus berekspansi,  ujarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun