Mohon tunggu...
Irfan Arif Abdillah
Irfan Arif Abdillah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Co-founder dan Direktur Titian Kreatif Group dan Cahya Media Adara Group

Selanjutnya

Tutup

Money

Tingkatkan Efisiensi, Semen Gresik Dorong Keberlanjutan Lingkungan

1 Juli 2012   19:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perusahaan Menghemat Biaya Produksi dari Program Pengelolaan Lingkungan

SURABAYA: PT Semen Gresik (Persero) Tbk secara serius mendorong keberlanjutan lingkungan dengan penerapan berbagai macam program. Selain demi tujuan utama penyelamatan lingkungan di masa depan, pengelolaan lingkungan yang baik telah terbukti mengefisienkan bisnis perusahaan.

”Kepedulian terhadap lingkungan secara nyata in-line dengan tujuan perseroan untuk melakukan efisiensi demi peningkatan kinerja. Perseroan yakin, semakin perusahaan punya perhatian khusus terhadap lingkungan, kinerja perusahaan justru akan semakin membaik,” ujar Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto.

Komitmen lingkungan Semen Gresik tecermin dengan masuknya saham Semen Gresik dalam indeks SRI-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Sri-Kehati adalah jajaran 25 saham dari perusahaan-perusahaan yang dinilai mempunyai komitmen tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan. Dari sekitar 440 perusahaan yang tercatat di lantai bursa tanah air, hanya dipilih 25 perusahaan yang layak masuk indeks Sri-Kehati.

Indeks Sri-Kehati diinisiasi oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan BEI sejak 2009 untuk mendorong perusahaan agar mempunyai kepekaan khusus terhadap pelestarian dan pengelolaan lingkungan. Indeks Sri-Kehati diperbarui setiap enam bulan sekali.

Dwi mengatakan, industri semen selama ini sering dinilai berakibat buruk terhadap lingkungan. Dengan pengelolaan lingkungan yang baik, Semen Gresik terbukti berhasil mendorong keberlanjutan lingkungan. ”Setiap investasi yang dilakukan Semen Gresik adalah responsible investment yang memperhatikan prinsip environment, social, dan governance (ESG) sesuai standard internasional. Kami menjadikan semangat pengelolaan lingkungan bukan sekadar lips service, tapi secara serius kami lakukan."

Menurut Dwi, spirit keberlanjutan lingkungan sangat berdampak pada kinerja perusahaan, terutama dari sisi efisiensi. Sejumlah inovasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perseroan antara lain memanfaatkan limbah industri seperti Cooper Slag, Fly Ash, Cement Retarder menjadi bahan baku substitusi menggantikan pasir besi, pasir silika, dan gipsum alam. Perusahaan juga mengubah wilayah bekas tambangnya untuk lahan produksi tanaman yang bisa menjadi bahan bakar alternatif bagi proses produksi. Dari lahan bekas tambang itu, perseroan bisa mendapat suplai bahan bakar alternatif untuk menunjang proses produksi.

Dwi mengatakan, perseroan juga melakukan pengelolaan sampah kota secara modern untuk diolah menjadi energi alternatif guna menopang aktivitas produksi perseroan. Konsep yang diusung adalah ”waste to zero”. Dalam hal ini, perusahaan akan memanfaatkan sampah kota, terutama dari dua kota di mana perseroan banyak beraktivitas, yaitu Gresik dan Tuban, Jawa Timur. Volume sampah di Gresik tercatat sebanyak 650 meter kubik atau sekitar 217 ton per hari. Adapun volume sampah di Tuban sebesar 250 meter kubik atau 83 ton per hari.

”Sampah kota tersebut bisa dimanfaatkan menjadi energi alternatif, pupuk kompos, dan recycle material. Perusahaan akan mengambil energi alternatifnya. Kami sudah membuat mesinnya dan kami harapkan 2013 sudah berjalan. Tapi kami dorong secepatnya. Kalau bisa, akhir tahun ini harus sudah jalan,” ujar Dwi.

Sampah kota tersebut, sambung dia, akan diolah menjadi refuse derived fuel (RFD) untuk menggantikan bahan bakar batubara yang selama ini dipakai perusahaan. Selama ini, perseroan jugha sudah menggunakan bahan bakar alternatif, seperti dari sekam padi, kulit mete, limbah tembakau, dan oil sludge. Porsi penggunaan energi alternatif tersebut sudah mencapai 5%-8% dari total kebutuhan energi perseroan yang menyedot 2 juta ton batubara per tahun. ”Ke depan kami berharap bisa mencapai minimal 10%, sehingga perusahaan bisa berhemat bahan bakar,” jelasnya.

Di Semen Padang yang merupakan anak usaha perseroan, telah berjalan proyek waste heat recovery generation. Dari proyek tenaga gas buang itu, perseroan bisa memproduksi energi listrik sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun