Matahari belum hadir menghiasi langit Ranteopao, Toraja Utara, para siswa sudah bersiap ke lokasi. Ada yang berjalan kaki dan banyak pula dengan menggunakan kendaraan. Tergantung dari jarak nginap mereka dari tempat start acara.
Beberapa rombongan sekolah telah berbaris rapi didampingi oleh guru masing-masing. Terdengar riuh rendah suara mengisi barisan. Bergulirnya waktu, lokasi yang telah telah ditentukan panitia sebagai tempat pemberangkatan mendekati penuh yang juga menandakan bahwa acara bisa segera dimulai.
Serempak suara keluar dari setiap pimpinan rombongan, mempersiapkan barisannya masing-masing, hentakan kaki seakan menegaskan buah kedisiplinan mereka selama ini berlatih. Ditempat  lain tabuh dram, denying cymbals, denting pianika, dan lambian colour guard yang melenggok ke berbagai arah menambah semarak pertunjukkan menuju 17-an agustus.
Kegiatan kali ini menampilkan 3 pertunjukan yakni gerak jalan dengan berbagai variasinya, drumband dan marching band. Dilaksanakan dalam waktu 3 hari sesuai jenjang sekolah, dari sekolah dasar hingga menengah atas telah menampilkan aksinya dan telah diumumkan pemenang dari setiap jenis lomba tersebut.
Memasuki bulan agustus, kegiatan dan suasana seperti ini akan menjamur di berbagai penjuru negeri. Mengisi kemerdekaan bangsa kita dengan berbagai pertunjukan karya, lomba permainan, parade kebudayaan dan suasana penghikdmatan atau semacam refleksi hadir di sekitaran kita. Suasana yang patut kita rawat, jaga dan lestarikan.
Sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya, kegaiatan-kegiatan seperti ini layaknya menjadi keunggulan identitas bangsa. Kebesaran tersebut sangat memiliki arti bagi keberlangsungan jati diri suatu negeri tumbuh dalam kreativitas dan kebudayaan. Karena tanpa semua itu, suasana jiwa kita barangkali akan kering dan mengalami krisis identitas.
Sebagai warga sekolah khususnya siswa yang menjadi penampil, dengan durasi latihan dan kedisiplinan yang dilakoni selama ini, berbuah pertunjukan yang mengesankan setidaknya bagi dirinya dan penonton yang hadir memenuhi sudut-sudut jalan.
Selesainya penampilan, beberapa rombongan sekolah dengan mobil truk yang sudah dimodifikasi kembali mengantar siswa dan guru pendamping kembali ke tempat sekolah asal. Suasana sore dengan sorak-sorai horeee oleh siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H