Prinsip pemisahan zat hijau daun dengan kromatografi lapis tipis (KLT) berbasis pada perbedaan daya serap (adsorbs), daya partisi, dan kelarutan dari komponen-komponen senyawa dalam campuran. KLT dilakukan pada selembar kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben, biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben diketahui sebagai fasa stasioner (atau fasa diam). Setelah sampel diaplikasikan pada pelat, suatu pelarut atau campuran pelarut (dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat berdasarkan gaya kapilaritas. Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki pelat KLT dengan laju yang berbeda, maka terjadilah pemisahan komponen dalam analit tsb. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan (Rahmawati,2015).
5.Kegunaan Pemisahan Komponen Dari Kunyit Secara Kromatografi Kolom dalam kehidupan sehari-hari
Pemisahan komponen dari kunyit secara kromatografi kolom dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak kegunaan, seperti:
- Analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa: Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa dalam campuran dan memperoleh informasi tentang komposisi senyawa.
- Pemurnian senyawa: Kromatografi kolom dapat digunakan untuk memurnikan senyawa yang tidak murni atau campuran senyawa.
- Pengujian kualitas makanan dan minuman: Kromatografi kolom digunakan untuk mengidentifikasi zat warna yang tidak diperbolehkan dalam makanan dan minuman, seperti pewarna sintetis.
- Pengujian kualitas produk farmasi dan obat-obatan tradisional: Kromatografi kolom dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memisahkan komponen-komponen dalam produk farmasi dan obat-obatan tradisional, seperti kunyit.
- Pengujian kualitas produk kosmetik: Kromatografi kolom digunakan untuk mengidentifikasi dan memisahkan komponen-komponen dalam produk kosmetik, seperti senyawa kunyit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H