Prinsip pemisahan warna tinta dan ion-ion logam secara kromatografi kertas berbasis pada kesetimbangan berkesinambungan (successive equilibrium) antara komponen analit (zat yang diinginkan untuk diidentifikasi) dan fasa gerak (pelarut yang digunakan untuk membawa sampel dalam kertas). Pemisahan terjadi karena keberbedaan interaksi komponen analit dengan fasa diam (kertas) dan fasa gerak. Kertas kromatografi memiliki sifat serap yang sangat seragam, yang memungkinkan komponen analit berbeda-beda menarik tumpukan pelarut yang berbeda-beda, yang kemudian dapat diterbangun oleh fase gerak (Rubiyanto,2017).
7.Kegunaan Praktikum Pemisahan Warna Tinta Dan Ion-Ion Logam Secara Kromatografi  Kertas dalam kehidupan sehari-hari
Kegunaan praktikum pemisahan warna tinta dan ion-ion logam secara kromatografi kertas dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
- Pengujian kualitas dan kemurnian produk kimia dan farmasi, seperti minyak goreng, air minum, dan obat-obatan.
- Pengujian kualitas dan kemurnian air, yang penting untuk mengelola sumber daya air dan mencegah kontaminasi.
- Pengujian kualitas dan kemurnian produk makanan dan minuman, yang penting untuk mencegah kontaminasi dan menjamin kesehatan masyarakat.
- Pengujian kualitas dan kemurnian bahan baku industri, seperti logam, kertas, dan bahan bangunan.
- Pengujian kualitas dan kemurnian sampah dan limbah industri, yang penting untuk mencegah kontaminasi lingkungan.
B.IDENTIFIKASI ZAT WARNA DALAM MAKANAN/MINUMAN SECARA KROMATOGRAFI KERTAS
1.Pengertian Zat Warna Dalam Makanan/Minuman
Zat warna dalam makanan dan minuman adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk memperbaiki atau memberi warna kepada produk. Mereka dapat berupa bubuk, pasta, atau larutan. Zat warna digunakan untuk mengatur atau mengatur warna pada makanan, memperbaiki penampakan, dan memutus perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan (Cahyadi,2023).
2.Tujuan Identifikasi Zat Warna Dalam Makanan/Minuman Secara Kromatografi Kertas
Tujuan identifikasi zat warna dalam makanan/minuman secara kromatografi kertas adalah untuk mengetahui jenis zat warna yang terkandung dalam produk tersebut. Metode kromatografi kertas ini digunakan untuk memisahkan zat warna berdasarkan kecepatan pemikiran (Retention Factor, Rf) yang berbeda-beda. Hasil identifikasi zat warna dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat zat warna, seperti jenisnya, sumbernya, dan kadarnya. Ini berguna untuk mengelola kualitas makanan dan minuman, mengidentifikasi produk yang mengandung zat warna sintetis yang tidak diperbolehkan, dan mengawasi kualitas produk pangan (Rahayu,2019).
3.Prinsip Identifikasi Zat Warna Dalam Makanan/Minuman Secara Kromatografi Kertas
   Prinsip identifikasi zat warna dalam makanan/minuman secara kromatografi kertas berasal dari cara kerja kromatografi kertas sendiri, yang menggunakan kertas sintetis yang memiliki pori-pori yang berbeda-beda. Zat warna yang berbeda akan memiliki kecepatan pemikiran (Retention Factor, Rf) yang berbeda, yang dapat digunakan untuk memisahkan zat warna berdasarkan sifat-sifat mereka (Septiati,2022).
   Pada prinsipnya, zat warna akan mengalami adsorpsi pada kertas kromatografi, yang akan membentuk "band" pada kertas kromatografi. Setelah proses pemisahan, zat warna akan dapat dengan mudah diterapkan dan dibandingkan dengan standar yang telah dipersiapkan. Hasil pengujian akan mengidentifikasi jenis zat warna yang terkandung dalam produk, serta kadarnya.