Mohon tunggu...
M. Irfan Afandi
M. Irfan Afandi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Swasta

Belajar, belajar dan belajar. Kalau tidak sampai bisa setidaknya sampai tahu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lupakan Batu Tulis !

21 Maret 2014   05:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah Gerindra akan mempersoalkan perjanjian Batu Tulis bilamana Megawati Soekarno Putri mendukung orang lain dan itu bukan Jokowi?

Analisa termudah adalah jawabannya buat apa? Seorang Prabowo Subianto sudah mempunyai elektabilitas tinggi dan cenderung stabil sehingga menjualnya tentu lebih mudah. Bahkan bilamana Gerindra tidak berjaya dipapan atas, atau bahkan PDI Perjuangan tidak menjadi koalisinya maka nilai tawar Prabowo rasanya masih menarik bagi partai lain untuk sama – sama mencapai puncak kekuasaan.

Namun ini adalah Jokowi.., seorang sederhana yang dalam survey apapun mampu membuat orang berpikir ulang tentang siapa yang akan dipilihnya. Dan bagi yang nggak ngerti masalah survey orang bisa melihat langsung baik melalui media maupun dengan mata kepala seperti tak ada alasan mendasar yang bisa digunakan untuk membencinya. Setiap kali ada kebencian yang ditujukan pada sosoknya ujung – ujungnya karena ada benturan kepentingan pribadi atau golongan, bukan karena kepentingan masyarakat.

Memang Gerindra saat ini seperti makan buah simalakama. Dalam urusan legislatif PDI Perjuangan adalah partai besar yang bisa dijadikan koalisi paling ideal daripada partai yang lain. Mempersoalkan perjanjian Batu Tulis hanya akan mengganggu keharmonisan antara mereka selama ini. Ketika tidak mempersoalkan maka kepentingan Ketua Umum dan pendiri partai mereka untuk berada dipucuk eksekutif tentu terancam. Siapakah yang diuntungkan, tentunya partai lain yang bisa mengail di air keruh

Mungkin, sebaiknya dalam kepentingan pilpres Gerindra sebaiknya menahan diri tanpa perlu menguras energi. Fokus pada pileg demi hasil yang bisa dipakai untuk menakar kekuatan pada tahapan selanjutnya. Selanjutnya mereka akan lebih mudah untuk bisa melihat potensi menang, kalah, numpang menang ataupun hancur (gagal total) sekalian

Bukan waktu yang tepat jika sekarang perjanjian Batu Tulis diungkit sedang harusnya dari kemarin – kemarin ketika banyak waktu luang mereka bisa menekankan hal itu.

Hal bijak yang mungkin bisa diambil adalah.., Lupakan Batu Tulis..,!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun