Berbicara tentang kemacetan merupakan masalah yang kompleks karena semua masalah ini dapat timbul dari banyak aspek. Salah satu aspek yang paling sering menimbulkan kemacetan ialah meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi daripada pengguna kendaraan umum.
Yogyakarta merupakan kota wisata dimana wisatawan baik dalam negri maupun luar negri setiap tahunnya berdatangan di kota budaya ini. Bukan itu saja selain menjadi kota wisata jogja juga dikenal sebagi kota pelajar dimana setiap tahunnya banyak pelajar yang melanjutkan kuliah di kota ini. Secara tidak langsung dengan berdatangannya pelajar yang melanjutkan kuliah di Jogja juga meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi. Berawal dari situlah setiap tahunnya pengguna kendaraan pribadi semakin meningkat. Bukan itu saja di jaman sekarang untuk mendapatkan kendaraan bermotor itu sangat dimudahkan dengan ada kredit dengan cicilan yang murah serta dengan uang muka yang cenderung murah ini lah yang menimbulkan semakin berjamurnya kendaraan bermotor ini sehingga masyarakat lebih menyukai menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Berawal dari masalah masalah tersebutlah secara sedikit demi sedikit dapat menimbulkan kemacetan, walapun kemacetan yang yang terjadi dikota Jogja ini tidak separah Jakarta namun secara perlahan kemacetan di Jogja ini sedikit demi sedikit mulai terasa dampaknya.
Kita sebagai warga yang baik seharusnya tidak boleh menganggap remeh masalah ini, walaupun dampaknya tidak separah Jakarta, namun lebih baik kita memperbaiki sesuatu masalah tersebut sebelum masalah tersebut menjadi lebih parah. Di Jogja itu sendiri wilayah yang sering dijumpai kemacetan ialah di daerah maliboro, depan mall Ambarukmo Plaza, di jalan Ahmadyani (nol kilometer) dan di tempat-tempat lainnya. Namun kemacetan yang terjadi di Jogja ini puncaknya terjadi pada hari – hari libur atau weekend saja. Bila berbicara tentang kemacetan penyebab utama dari masalah ini ialah meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi yaitu motor dan mobil, oleh karena itu sebaiknya kita sebagai pengguna kendaraan harus bijak dalam menggunakan kendaraan tesebut. Bentuk sikap bijak yang harus diperhatikan oleh pengguna kendaraan pribadi ini salah satunya ialah tidak menggunakan kendaraan bermotor untuk pergi ketempat yang dekat dan untuk pengguna mobil seharusnya bila menggunakan mobil tidak hanya satu atau dua orang saja karena bila hanya satu atau dua orang yang terdapat dalam mobil itu hanya membuat penuh jalan saja. Sering saya jumpai saat terjadi kemacetan begitu banyak mobil pribadi yang didalamnya hanya terdapat satu atau dua orang saja sehingga masalah ini hanya membuat penuh jalan saja, saran saya untuk pengguna kendaraan mobil sebaiknya ketika menggunakan kendaraan tersebut lebih bijak dimana bila hanya satu atau dua orang saja yang terdapat dalam mobil lebih baik menggunakan alternatif kendaraan lain atau menggunakan kendaraan umum.
Masalah tentang kemacetan ini bukan saja menjadi pekerjaan rumah pemerintah saja namun masalah ini merupakan tanggungjawab kita bersama dimana dibutuhkan saling berkerjasama anatara pemerintah dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini, serta kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum seharusnya ditingkatkan sehingga dengan demikian akan menjadi suatu budaya yang akan selalu dilestarikan terus menerus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H