Pengaruh Kurangnya Disiplin Guru terhadap Motivasi Belajar dan Prestai Siswa
Guru adalah seorang pendidik atau pengajar yang memiliki peran utama dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Guru tidak hanya mengajarkan materi akademik, tetapi juga membimbing dan mendidik siswa dalam mengembangkan karakter, sikap, dan perilaku yang baik sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku, termasuk dalam konteks pendidikan agama. Guru memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk generasi penerus bangsa, bukan hanya dari sisi pengetahuan, tetapi juga dalam pembentukan karakter, sehingga mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Kurangnya disiplin dan kerjasama di antara guru dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Disiplin yang rendah di kalangan guru dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam proses pembelajaran. Ketika guru tidak konsisten dalam mengelola waktu dan kegiatan pembelajaran, misalnya dengan sering terlambat atau tidak hadir, siswa akan merasa kehilangan fokus dan keteraturan dalam mengikuti pelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakteraturan dalam pengajaran dapat menurunkan motivasi siswa untuk belajar, karena mereka merasa pembelajaran tidak dihargai dan kurang terorganisir dengan baik.
Kerjasama antara guru juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Ketika guru tidak bekerja sama dalam merencanakan materi atau strategi pembelajaran yang koheren, hal ini bisa menimbulkan kebingungannya siswa akibat perbedaan cara pengajaran dari satu guru ke guru lainnya. Ketidakharmonisan dalam pendekatan pembelajaran ini dapat mempengaruhi pengalaman belajar siswa, mengurangi rasa percaya diri mereka, dan pada akhirnya berdampak pada penurunan motivasi dan prestasi belajar siswa. Siswa akan merasa kesulitan dan tidak termotivasi untuk belajar jika mereka tidak melihat adanya sinergi di antara para pengajar.
Selain itu, disiplin guru yang kurang juga mempengaruhi terciptanya iklim kelas yang tidak mendukung pembelajaran yang optimal. Tanpa adanya aturan yang jelas dan konsisten dari guru, siswa akan merasa kesulitan untuk berkonsentrasi dan fokus dalam belajar. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kelas yang terorganisir dengan baik, di mana guru menunjukkan ketegasan dan disiplin dalam mengelola kelas, dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi siswa. Rasa aman ini sangat penting untuk memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebaliknya, kelas yang kacau dan tidak terstruktur akan menurunkan rasa percaya diri siswa, yang berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka.
Kerjasama antar guru juga berperan penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Ketika guru bekerja sama secara efektif dalam merencanakan kurikulum, berbagi sumber daya, atau mendiskusikan strategi pembelajaran yang efektif, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap prestasi siswa. Penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara guru tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga berdampak langsung pada perbaikan hasil belajar siswa, karena siswa menerima pengalaman pembelajaran yang lebih konsisten dan menyeluruh. Kerjasama yang baik di antara guru memungkinkan mereka untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan individual siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H