Pemilu 2024 semakin mendekat, dan kita semua tahu bahwa balai-balai hoarding atau baliho caleg akan kembali muncul di mana-mana. Namun, sayangnya, fenomena ini seringkali merusak fasilitas umum yang seharusnya menjadi kebanggaan kita bersama. Baliho caleg, yang bertujuan untuk mempromosikan diri mereka kepada pemilih, seringkali ditempatkan di tempat-tempat yang tidak tepat. Mereka sering kali dipasang di atas pohon, jembatan, tiang listrik, dan bahkan di tengah-tengah trotoar. Akibatnya, fasilitas-fasilitas umum yang seharusnya digunakan oleh semua orang menjadi tercemar dan rusak.
Salah satu contoh yang sangat mencolok adalah baliho caleg yang dipasang di atas pohon. Pohon adalah sumber kehidupan bagi kita semua. Mereka memberikan oksigen, melindungi lingkungan, dan memberikan tempat berlindung bagi banyak makhluk hidup. Namun, dengan dipasangnya baliho caleg di atas pohon, kita secara tidak langsung merusak pohon itu sendiri. Kuku-kuku yang digunakan untuk memasang baliho bisa merusak kulit pohon dan mengganggu aliran air dan nutrisi yang diperlukan oleh pohon tersebut. Akibatnya, pohon bisa mati dan lingkungan sekitarnya menjadi tidak sehat.
Selain itu, baliho caleg juga sering dipasang di jembatan. Jembatan adalah infrastruktur penting yang digunakan oleh banyak orang setiap hari. Mereka membantu kita menyeberangi sungai, jalan raya, dan daerah berbahaya lainnya. Namun, dengan adanya baliho caleg yang dipasang di jembatan, kita menjadi terganggu dan merasa tidak aman saat melintasinya. Selain itu, pemasangan baliho di jembatan juga dapat merusak struktur jembatan itu sendiri. Kuku-kuku yang digunakan untuk memasang baliho bisa merusak beton atau baja yang menopang jembatan, dan ini bisa mengancam keselamatan pengguna jembatan.
Tiang listrik juga sering menjadi korban dari baliho caleg yang sembarangan. Baliho yang dipasang di tiang listrik bisa mengganggu aliran listrik dan menyebabkan pemadaman listrik. Selain itu, kabel-kabel listrik yang tersembunyi di dalam tiang juga bisa rusak akibat pemasangan baliho yang sembrono. Ini tentu saja berdampak negatif bagi masyarakat yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil.
Terakhir, baliho caleg yang ditempatkan di tengah-tengah trotoar juga sangat mengganggu pejalan kaki. Trotoar seharusnya menjadi tempat yang aman bagi pejalan kaki untuk berjalan kaki atau bersepeda. Namun, dengan adanya baliho yang menghalangi jalur pejalan kaki, mereka terpaksa harus berjalan di jalan raya yang berbahaya. Ini meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan mengganggu mobilitas warga.
Dalam menyambut Pemilu 2024, kita semua harus lebih bijaksana dalam memasang baliho caleg. Kita harus memilih lokasi yang tepat dan tidak merusak fasilitas umum yang seharusnya menjadi kebanggaan kita bersama. Pemerintah juga perlu mengawasi dan memberikan sanksi kepada caleg yang sembrono dalam memasang baliho. Dengan demikian, kita bisa menjaga fasilitas umum tetap terjaga dan nyaman untuk digunakan oleh semua orang.
Di kota padang Penggunaan baliho oleh calon legislatif (caleg) dalam kampanye politik seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu masalah yang muncul adalah merusaknya pohon, tanaman, dan fasilitas umum akibat pemasangan baliho secara sembarangan. Pemasangan baliho caleg sering kali tidak sesuai aturan, ada yang memasang baliho dipohon yang amsih hidup, ada juga ditepi jalan raya contohnya  dijalan bayy pass  dari arah bim sampai by pass teluk bayur terdapat baliho caleg yang memasang sembarangan.
Saat ini sudah masuk masa kampaye, memang tidak ada salah dalam pemasangan baliho caleg yang dipasang ditepi jalan, baliho caleg yang sudah terpasang ditepi jalan," kata irfan, rabu 20 desember 2023.
Baliho caleg selain ditepi jalan raya bahkan juga ada di perempatan jalan mesjid raya sumatra barat, tetapi pemasangan banyak baliho caleg yang dipasang sembaarang bahkan ada dipohon yang masih bagus dan subur, ada juga pemangan baliho caleg difasiliutas umum. Pemasangan baliho caleg sudah banyak yang tidak sesuai peraturan yang diterapkan bawaslu kota padang.ini dinamakan sudah melanggar aturan yang berlaku bawaslu kota padang.
Pohon yang telah tumbuh bertahun-tahun bisa menjadi korban dari praktek pemasangan baliho yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan. Akar pohon yang kuat dapat terganggu oleh pemasangan tiang baliho yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang. Ini tidak hanya merusak keberlanjutan ekosistem, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup pohon yang merupakan penopang ekologi lokal.
Selain itu, tanaman di sekitar lokasi pemasangan baliho juga dapat mengalami kerusakan. Pemasangan baliho yang sembrono bisa merusak akar tanaman, merubah tata letak tanaman, dan bahkan menyebabkan matinya beberapa tanaman yang terkena dampak langsung. Ini tentu saja dapat merugikan lingkungan sekitar dan melanggar prinsip keberlanjutan. Selain merugikan flora, baliho caleg juga dapat merusak fasilitas umum. Pemasangan baliho yang tidak sesuai standar bisa merusak trotoar, lampu penerangan jalan, atau bahkan merusak bangunan umum seperti taman kota. Dampak ini bukan hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga menciptakan lingkungan kota yang tidak tertata dengan baik.
