[caption id="attachment_303799" align="aligncenter" width="576" caption="Afgan Brothers Resto yang ada di daerah Ar-Rayyan"][/caption]
Wow... ini bukan mandi sembarang mandi. Pastinya bukan mandi berupa aktivitas membersihkan badan yang kita lakukan setiap pagi dan sore:) Mandi yang akan saya ulas ini adalah makanan atau nasi khas Arab, makanya orang lebih sering menyebutnya dengan Nasi Mandi. Makanan tradisional Arab ini terbuat dari basmati (beras khas India) dan daging - bisa berupa kambing atau ayam - yang diolah dengan menggunakan aneka rempah-rempah. Kambing yang digunakan biasanya kambing muda ukuran kecil, sehingga rasanya maknyus kalau kata pak Bondan. Makanan yang sangat populer di semenanjung Arab ini berasal dari negara Yaman, tepatnya dari daerah Hadramaut, daerah lembah hijau di Yaman yang sebagian besar wilayahnya berupa padang pasir. Yaman ini satu-satunya negara di jazirah Arab yang berbentuk Republik. Sebagian besar warga keturunan Arab di Indonesia berasal dari Yaman. Itu sebabnya di Indonesia ada nasi kebuli yang mirip dengan nasi mandi ini. Mandi ini sering juga disangka nasi briyani. Padahal ketiganya berbeda. Perbedaan utama terletak pada cara memasaknya. Nasi mandi atau disebut juga Haneeth dimasak pada sebuah tandoor, yaitu oven khusus yang dibuat di dalam tanah. Jadi dibuat lubang di dalam tanah semacam sumur yang dalamnya dilapisi dengan tanah liat. Kemudian ditaruh kayu bakar yang dibakar sampai menjadi arang. Di atas arang tersebut diletakkan panci berisi nasi . Baru daging dimasukkan, bisa digantung atau diletakkan di rak. Selanjutnya tandoori ditutup rapat-rapat sehingga asap akan terperangkap di dalamnya, yang menjadikan makanan beraroma dan bercita rasa khas. Dua Video berikut ini (courtesy by Raed Nassar dan Joel Bautista) bisa memberikan gambaran bagaimana cara membuat nasi mandi dengan menggunakan tandoor.
Bagi yang tidak memiliki tandoor tapi ingin membuat nasi mandi yang aroma dan rasanya sama dengan yang dimasak di tandoor, bisa menggunakan arang yang telah dibakar dan dimasukkan ke dalam mangkuk kecil berisi minyak panas. Mangkuk kecil ini diletakkan di atas nasi mandi yang sedang dimasak. Kemudian tutup rapat-rapat panci sehingga tak ada asap yang keluar dari dalam panci. Lebih jelasnya bisa melihat video tutorial memasak nasi mandi di rumah by mrodiyansyah: Antri Mandi di Afghan Brothers Weleh apa pula ini? Siapakah Afghan Brothers? Yang pasti bukan Afgan, penyanyi Indonesia yang lagi digandrungi para abg cewek itu ya. Afghan Brother ini nama restoran di Doha Qatar yang menu utamanya nasi mandi. Jadi ceritanya jumat kemarin selepas shalat jumat di masjid Aspire, kami berburu nasi mandi, yang merupakan makanan favorit suami saya. Kalau di Qatar dan negara-negara Arab lainnya, weekend itu tiap Jumat dan Sabtu, kecuali Saudi yang Kamis-Jumat. Suami saya memang sangat menggemari nasi mandi, waktu tinggal di Kuwait, doi dan teman-temannya punya restoran mandi favorit yang cukup sering dikunjungi. Restonya kecil dan sederhana, kalau menurut saya sih tidak terlalu nyaman dan bersih, tapi nasi mandinya top. Itu pula yang ada di bayangan saya ketika kemarin mencari Afghan Brothers ini. Dan kenyataannya jauh dari sangkaan saya. Restorannya besar berlantai dua. Dari depan tampak megah berdinding bata merah. Gayanya klasik. Agak ketar ketir tidak kebagian tempat karena di depan restoran sudah berjejer mobil hingga kami harus parkir agak jauh dari resto karena parkirannya penuh. Begitu masuk kami langsung diarahkan ke lantai dua. Sepertinya lantai dua khusus family. Dan saya makin terkagum-kagum dengan interiornya. Sekilas mengingatkan saya pada restoran yang pernah kami kunjungi di Jordan. Ciri khas Arab-nya kental sekali. [caption id="attachment_303800" align="aligncenter" width="576" caption="interior Afghan Brothers "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H