Mohon tunggu...
IREVINA NATASYA
IREVINA NATASYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

content creator, vloger, penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Akidah dalam Pembentukan Karakter dan Akhlak Muslim

7 November 2024   17:01 Diperbarui: 7 November 2024   17:20 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akidah, yang secara etimologis berasal dari akar kata 'ayn, qaf, dan dal, memiliki makna mendalam dalam konteks Islam. Istilah ini merujuk pada keyakinan yang menghubungkan umat beriman dengan Allah dan terwujud dalam syahadat "la ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah." Menurut para ahli, seperti Ibn Manzhur, akidah mencakup berbagai makna, termasuk ikatan yang kuat dan fondasi kepercayaan.

Dalam perkembangan sejarahnya, W. Montgomery Watt mencatat bahwa istilah akidah baru muncul dalam diskusi para ulama ilmu kalam yang membahas prinsip-prinsip kepercayaan Islam. Akidah bukan hanya sekadar keyakinan; ia berfungsi sebagai pengikat hati dari keraguan dan sebagai panduan bagi setiap tindakan manusia. Kelemahan dalam akidah dapat menyebabkan penyimpangan dari jalan yang benar.

Hubungan Antara Akidah dan Akhlak

Ajaran Islam terbagi menjadi dua aspek utama: akidah dan akhlak. Akidah yang kuat akan melahirkan akhlak yang baik. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, di mana hubungan antara iman dan amal saleh diulang sebanyak 43 kali. 

Misalnya, dalam Surah Al-Tin (95): 4-6, Allah menciptakan manusia dalam bentuk terbaik, tetapi mereka berada dalam kerugian kecuali bagi yang beriman dan beramal saleh.

Akhlak dianggap sebagai penyempurna ajaran agama. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang mukmin dengan iman sempurna adalah mereka yang memiliki akhlak terbaik. Dengan demikian, akidah dan akhlak saling terkait erat; keduanya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Akidah Sebagai Penyangga Kepribadian Muslim

Akidah juga berfungsi sebagai dasar yang mendukung kepribadian seorang Muslim. Dengan akidah yang kuat, individu memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, serta kemampuan untuk mengendalikan diri menghadapi tantangan. Al-Qur'an membedakan dua kelompok manusia berdasarkan keyakinannya: satu kelompok menerima kebaikan di dunia tetapi tidak di akhirat, sementara kelompok lainnya mendapatkan kebaikan di kedua dunia.

Keteguhan hati adalah ciri khas orang beriman. Dalam menghadapi ujian hidup, keteguhan ini menjadi modal penting untuk mencapai kebahagiaan abadi. Selain itu, ajaran Islam mendorong umat beriman untuk tidak putus asa dan tetap optimis meskipun menghadapi rintangan.

Dengan demikian, akidah bukan hanya sekadar keyakinan diri sendiri, ia adalah fondasi penting yang mengokohkan kepribadian Muslim. Melalui penerapan nilai-nilai akidah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat menjalani hidup dengan tujuan yang jelas dan mencapai harmoni dalam hubungan dengan Allah serta sesama manusia.

Penulis: Irevina Natasya dan Hamidullah Mahmud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun