Mohon tunggu...
irenmaranata
irenmaranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi 22

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyelami Diri Melalui Journaling: Cara Sederhana Mengatasi Masalah dan Meraih Kesadaran Diri

3 Januari 2025   10:39 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Orang Sedang melakukan Journaling, Sumber: Microsoft.Copilot

Menemukan Solusi di Tengah Kekacauan

Hidup adalah perjalanan yang penuh warna, tak jarang dihiasi dengan tantangan yang terasa berat. Setiap orang pasti pernah bergumul dengan masalah, baik kecil maupun besar, yang menguji emosi dan pikiran. Namun, apa yang sering menjadi pembeda bukanlah masalah itu sendiri, melainkan cara seseorang menghadapinya. Ada yang memilih melarikan diri, sementara yang lain mencari pelarian melalui interaksi dengan keluarga atau teman dekat. Sayangnya, tidak semua solusi membawa kelegaan yang diharapkan.

Dalam pencarian tersebut, journaling atau menulis catatan harian muncul sebagai metode alternatif yang tidak hanya membantu individu mengungkapkan pikiran dan perasaan, tetapi juga menjembatani proses pemahaman diri. Dengan menuangkan isi hati dan pikiran ke dalam tulisan, seseorang bisa melihat masalah dari sudut pandang baru, menciptakan ruang untuk refleksi, bahkan menemukan jalan keluar. Teknik journaling ini menjadi semakin relevan ketika digunakan dalam sesi konseling, sebagaimana yang diungkapkan oleh berbagai penelitian dan praktik profesional.

Dari Ekspresi Bebas ke Pendukung Konseling yang Efektif

Teknik journaling telah menjadi salah satu metode yang diadopsi dalam konseling modern, terutama dalam pendekatan Rational-Emotive Behavioral Therapy (REBT) yang dipelopori oleh Albert Ellis. Erford (2015) menjelaskan bahwa journaling membantu klien menjaga fokus pada tujuan konseling, bahkan di luar sesi. Dengan menulis, klien dapat menyalurkan emosi dan pikiran mereka secara kreatif, sehingga mendorong kesadaran diri, penerimaan, serta pengembangan hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri.

Carl Rogers, pencetus pendekatan terapi berpusat pada klien, menekankan pentingnya proses ini dalam membantu individu memenuhi potensi unik mereka. Journaling memungkinkan klien untuk merenungkan tujuan hidup mereka dan menemukan makna yang lebih dalam, bukan berdasarkan ekspektasi orang lain, melainkan dari keinginan pribadi yang sejati.

Journaling dalam Proses Konseling

Meski masih jarang dibahas secara mendalam, teknik journaling terbukti mudah diimplementasikan dalam konseling. Kathleen (2018) menyarankan untuk memulai sesi dengan menulis satu atau dua paragraf yang mencerminkan perasaan atau pengalaman terbaru klien. Tulisan ini kemudian menjadi panduan untuk menentukan arah diskusi selama sesi berlangsung. Melalui latihan menulis yang bervariasi, klien dapat mengeksplorasi perasaan mereka lebih dalam, sementara konselor membantu menginterpretasikan dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Selain membantu eksplorasi diri, journaling juga berfungsi sebagai alat untuk mengatasi tekanan emosional jangka pendek, sekaligus mendukung pertumbuhan dan aktualisasi diri klien dalam jangka panjang. Aktivitas ini tidak hanya memberikan ruang untuk refleksi, tetapi juga membuka peluang bagi individu untuk mengambil langkah-langkah nyata menuju perubahan positif.

Menulis untuk Keseimbangan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun