Mohon tunggu...
irenmaranata
irenmaranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi 22

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Untuk Para Ibu: Jangan Biarkan Baby Blues Menghancurkan Kebahagiaan!

12 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ibu dan Anak (Sumber: findyourmomtribe.com)

Di Indonesia, sekitar 57% ibu pasca melahirkan mengalami gejala baby blues, sebuah kondisi psikologis yang membutuhkan perhatian khusus. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan menjadi kunci utama dalam proses pemulihan.

Baby blues adalah kondisi yang umum dialami ibu setelah melahirkan, yang ditandai dengan perasaan cemas, mudah tersinggung, dan kelelahan. Berdasarkan data BKKBN, 57% ibu di Indonesia mengalami kondisi ini. Untuk membantu ibu melewati masa sulit ini, dukungan sosial terutama dari pasangan memegang peranan penting. Artikel ini akan membahas cara-cara mengatasi baby blues, baik untuk ibu yang mengalaminya, maupun untuk pasangan yang ingin memberikan dukungan.

  • Dukungan Emosional dari Suami: Menurut penelitian, dukungan dari suami dapat sangat membantu mengurangi gejala baby blues. Berikan dukungan emosional, dengan mendengarkan dan memahami perasaan istri, serta memberikan kata-kata penyemangat. Studi di TPMB Siti Asiah Bekasi tahun 2023 menunjukkan bahwa dukungan suami dan bidan memiliki peran penting dalam mengurangi kejadian baby blues pada ibu pasca melahirkan.  Contoh dukungan emosional: "Aku tahu ini tidak mudah, tapi kamu sangat kuat. Aku percaya kamu bisa melewati ini."
  • Partisipasi dalam Perawatan Bayi: Meringankan Beban Istri. Suami yang aktif dalam perawatan bayi, seperti mengganti popok dan memberi makan, dapat membantu meringankan beban istri dan mengurangi stres yang dirasakannya.
  • Dukungan dari Tenaga Kesehatan: Konsultasi dan Edukasi yang Tepat. Dukungan dari dokter, bidan, atau perawat sangat penting. Dapatkan informasi yang memadai tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk penanganan komplikasi yang mungkin timbul.
  • Istirahat yang Cukup: Kesehatan Fisik untuk Pemulihan Mental. Pastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup. Suami dapat membantu dengan berbagi tugas malam hari atau menyediakan waktu bagi istri untuk beristirahat.
  • Mengelola Stres dengan Baik: Mindfulness untuk Ketenangan Pikiran. Praktik mindfulness seperti meditasi atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.

Mengatasi baby blues bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan dukungan yang tepat, baik dari suami, keluarga, maupun tenaga kesehatan, ibu dapat melalui masa-masa sulit ini dengan lebih baik. Jangan ragu untuk memberikan dukungan emosional, berbagi tanggung jawab dalam merawat bayi, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Dengan saling mendukung, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis bagi ibu-ibu baru.

Apa Itu Baby Blues dan Ciri-Cirinya

Referensi:

Tim. (2024, February 1). BKKBN: 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues, Tertinggi se-Asia. Gaya Hidup. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240201111700-255-1057084/bkkbn-57-persen-ibu-di-indonesia-alami-baby-blues-tertinggi-se-asia

View of HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM, DUKUNGAN SUAMI DAN DUKUNGAN BIDAN DENGAN KEJADIAN BABY BLUES DI TPMB SITI ASIAH BEKASI TAHUN 2023. (n.d.). http://manggalajournal.org/index.php/SINERGI/article/view/86/87

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun