Mohon tunggu...
Ireneus Verdillo
Ireneus Verdillo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Wirausaha Lekok yang Terdampak Covid-19 di Desa Karangrejo, Kromengan, Malang

3 September 2021   18:59 Diperbarui: 4 September 2021   13:10 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Salah Satu Pelaku Usaha Lekok (Dokpri)

Desa Karangrejo merupakan salah satu desa yang berada di Kec. Kromengan, Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kecamatan Kromengan terletak diantara 112, 2776 sampai 112, 3231 Bujur Timur dan 8,0882 sampai 8,0567 Lintang Selatan. Desa ini berjarak 33 Km dari pusat kota Malang dengan luas wilayah 659,87 hektar dan terbagi menjadi 3 dusun. Mata pencaharian yang ada di desa ini yaitu UMKM dan pertanian. UMKM utama yang ada di desa karangrejo yaitu jamu gendong dan lekok.

Lekok merupakan salah satu makanan tradisional khas Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Produksi makanan lekok ini bertempat pada dua Dusun, yaitu Dusun Jatirejo dan Dusun Krantil. Jenis jajanan ini sudah dibuat sejak tahun 1950-an. Jajanan tradisional lekok ini sudah tersebar luas hingga ke luar pulau bahkan ke luar negeri, terutama hingga ke negara Hongkong, Malaysia, dan beberapa lainnya. Tersebarnya jajanan tradisional ini berawal dari warganya sedniri yang saat akan pergi ke luar kota membawanya sebagai bentuk buah tangan untuk keluarga atau temannya di perantauan.

Pemasaran untuk usaha penjualan Lekok tersebut hanya dilakukan secara konvensional dan packaging yang digunakan sangat sederhana sekali yaitu menggunakan kantong kresek.

Usaha penjualan Lekok di Desa Karangrejo masih menggunakan sistem pemasaran yang bersifat konvensional, oleh karena itu di masa Pandemi Covid-19 saat ini, pelaku usaha cukup merasakan efeknya yaitu penjualan Lekok di Desa Karangrejo yang menurun lumayan drastis. Melihat hal ini, maka saya, Ireneus verdillo Krisnanda, Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Karangrejo ini, tertarik untuk membantu pelaku usaha penjual Lekok di desa ini, keluar dari masalah penjualan yang menurun tersebut. Oleh karena itu dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini saya mengajak pelaku usaha penjual Lekok untuk melakukan inovasi berbasis digital marketing, yaitu dengan mulai merambah pemasaran dengan menggunakan (memanfaatkan) media online. Namun sebelum melakukan pemasaran dengan media online saya juga mengajak pelaku usaha penjual Lekok melakukan inovasi terhadap packaging yang digunakan agar produk yang dijual terlihat menarik.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan inovasi terhadap packaging yang digunakan dan pelatihan optimalisasi promosi produk menggunakan media sosial Instagram dan Facebook kepada pelaku usaha Lekok di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Adapun metode pelatihan dan pendampingan yang saya lakukan, yaitu memberikan materi tentang tata cara promosi produk secara online kepada pelaku usaha Lekok desa dengan tujuan agar pelaku usaha mendapat gambaran tentang pentingnya promosi di dunia online saat ini. Pelatihan dan pendampingan juga dilakukan kepada sasaran dalam membuat packaging produk yang menarik dan kreatif agar sasaran mengerti akan pentingnya packaging dalam sebuah produk.

Adapun awal perencanaan kegiatan ini, dilakukan komunikasi dengan Kepala Desa Karangrejo dalam meminta izin dan dukungan dalam berlangsungnya program KKN Back to Village. Wawancara dan diskusi yang dilaksanakan dengan Kepala Desa Karangrejo diantaranya yaitu waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta konsep pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya saya juga melakukan wawancara langsung terhadap sasaran penjual Lekok. Pada tahap ini diidentifikasi permasalahan usaha Lekok di Desa Karangrejo yang penjualannya mengalami penurunan terutama pada masa pandemic covid 19 saat ini, serta mengkomunikasikan segala hal mengenai pelaksanaan pengabdian baik konsep pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk pengoptimalan bisnis usaha Lekok yang ditekuni oleh sasaran.

Gambar 2 Pemilik Usaha Lekok
Gambar 2 Pemilik Usaha Lekok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun