Akhir-akhir ini kita disuguhkan pada berbagai macam berita tentang banyaknya konser-konser dunia yang datang ke Indonesia. Namun yang mengejutkan, beberapa hari lalu penyanyi asal Inggris Dua Lipa membatalkan konser tunggalnya hanya beberapa jam sebelum seharusnya digelar di Indonesia Arena. Konon katanya karena staging yang tidak memenuhi standar konser tim Dua Lipa.
Apapun acara atau pagelaran yang hadir di negeri ini, rasanya Indonesia menjadi ramai lagi, karena selain mendatangkan pendapatan bagi negara, juga adalah salah satu sumber pariwisata nasional. Penggemar bisa saja datang dari segala penjuru Asia atau dunia. Kita tak pernah tahu siapa yang bakal menjadi konsumen.
Yang menarik tentu yang mengagetkan, bukan?
Menyaksikan konser pilihan di Indonesia memang menjadi keinginan banyak orang, tapi tak semudah membalikkan telapak tangan karena harga-harga tiket yang begitu fantastis. Dari pengalaman pribadi, fantastis itu masuk akal jika diikuti dengan alur menuju dan pulang dari venue dengan nyaman.
Bagaimana jika mencapai venue dan pulang dari venue konser akhirnya berkali-kali lipat lebih lama dari durasi konser itu sendiri? Ini pengalaman pribadi, dimana saya harus 3 jam lebih keluar dari parkiran dan tiba di rumah sudah dinihari. Tidur hanya 2-3 jam untuk selanjutnya bersiap-siap menjadi pembicara beberapa jam kemudian.
Intinya, menikmati konser di negeri sendiri itu banyak pernak-pernik emosi. Akankah dilakukan lagi? Ya tentu, karena akan jauh lebih murah daripada harus terbang ke negara lain. Belum lagi opportunity cost yang terjadi saat harus meninggalkan pekerjaan.
Nah, fenomena pembatalan konser Dua Lipa ini sungguh di luar nalar dan memalukan. Yang tinggal di ibukota saja sangat kecewa, lantas bagaimana rasanya mereka yang datang dari luar pulau dan/atau bahkan dari luar negeri? Sungguh mencoreng nama bangsa.
Kapankah Indonesia bisa bangkit jika hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, masih saja terus terjadi? Apakah ini masuk kedalam kategori masalah integritas atau kelalaian semata?
Kalau dipikir-pikir saya hanya bisa berteriak dalam hati; "what were they thinking?" sampai konser skala international harus batal in the mere hours?
Dugaan saya 60% 40%. 60% penggemar Dua Lipa akan mencari solusi ke negara lain dan tetap menonton konsernya sebelum rangkaian tour Asia nya berakhir di awal Desember 2024. Sedangkan 40% penggemar berharap Dua Lipa akan kembali ke Jakarta.
Bagi para promotor, kerjalah sesuai standar internasional yang berlaku. Kerjalah dengan hati. Sudah selayaknya konsumen mendapatkan yang terbaik dari proses pembelian tiket hingga tuntas konser. Kompetensi yang harus menjadi perhatian para pekerja dalam bidang ini adalah Customer Focus.