Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Perut yang Semakin Buncit

18 September 2015   17:13 Diperbarui: 18 September 2015   17:28 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Perut buncit, makmur atau sakit?"][/caption]Tempo dulu, perut buncit tidak pernah dipermasalahkan, malah kadang dianggap sebagai simbol kemakmuran seseorang. Saat ini pandangan itu sudah berubah, orang-orang sudah pada berjuang untuk menjadi ramping dengan perut rata. Alasannya untuk kesehatan dan, atau untuk penampilan yang lebih oke. Namun tetap saja masih banyak yang bertahan dengan postur tubuhnya yang "subur". 

"Tidak ada masalah, kami nyaman dan aman-aman saja." kata mereka. Dulu saya pun akan berkata demikian, tapi sekarang tidak lagi. Walau demikian, perut saya masih..., tidak perlu saya terusin ya?! Hehe...baru menyusut sekitar delapan senti.

Mau tahu kiatnya? Atur pola makan dan teruslah bergerak.

Artikel saya ini, sebenarnya bukan untuk membahas obesitas, dengan segala bahaya dan risiko yang mengintai. Saya hanya ingin berbagi pengalaman soal perut buncit.

Makin gemuk, kita cenderung semakin doyan makan dan semakin malas bergerak. Iya, kan?!

Akibatnya, banyak yang terserang penyakit diabetes atau penyakit-penyakit berat lainnya, di antaranya ada seorang sahabat saya. Sudah bertahun-tahun dia menjadi diabetesi. Karena sahabatku ini sangat doyan makan yang enak-enak, maka tetap saja badannya tidak pernah menyusut.

Sebetulnya tidak ada salahnya makan enak, yang salah biasanya kita lupa berhenti. Belakangan karena khawatir, anak-anaknya sepakat memakai jasa catering khusus, yang bisa mengatur diet ibunya. Hal ini sudah berlangsung lumayan lama, tapi kok perut ibunya belum susut, malah cenderung bertambah.

Akibatnya, sahabatku ini sering merasa dicurigai masih tetap ngemil diluar jatah... Sampai satu waktu, karena perutnya semakin buncit, dia merasa perlu konsultasi ke dokter.

Setelah melalui berbagai tes dan pemeriksaan, dia didiagnosis menderita kanker ovarium atau kanker indung telur. Yaaaa..., jadi perutnya yang semakin membuncit, bukan karena kelebihan ngemil alias kelebihan makan. Perutnya penuh berisi cairan, mungkin ini akibat kegiatan dari kankernya itu.

Saudara sepupu saya, juga mengalami hal yang kurang lebih sama. Perutnya juga semakin membuncit, padahal postur tubuhnya sebetulnya cukup langsing. Kejadian ini, terjadi di usia sekitar tujuh puluhan tahun.

Berarti, walau sudah lansia sebaiknya masih rutin memeriksakan diri ke Dokter Sp OG atau dokter kandungan. Ada keluhan atau tanpa keluhan, periksakan diri anda, jangan ditunda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun