Menulisitusukma! Kekuatanmaknasegaristintayangmembentukhuruf,lalukata,dankalimat. Mengartikanbahasadalamucapantertulisgunamenjadikannyapesankepadasejutamatadankepala. Tidakadahadiahlebihindahkepadabuminegeriiniselainketebalanbukubuahkaryaseorangpenulis.
[caption id="attachment_357954" align="aligncenter" width="225" caption="koleksi pribadi"][/caption]
Kata-kata di atas ini ditulis oleh Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit dalam bukunya, "Untaian Garnet Dalam Hidupku".
Saya merasa ungkapan makna dari menulis itu sukma, sangat pas untuk memaknai Hari Aksara yang kita peringati hari ini, 8 September 2014.
Kita diingatkan akan sentuhan dan kedalaman makna yang terkandung dalam rangkaian aksara yang menjadi kata, lalu menjadi kalimat demi kalimat yang memampukan kita merasakan apa yang mau disampaikan penulisnya.
Melalui tulisan, selain kita dapat merasakan apa yang mau disampaikan penulisnya, kita pun dapat mengekspresikan perasaan, buah pikiran dan apa saja yang ingin kita sampaikan kepada siapa saja.
Namun satu hal yang tidak boleh kita abaikan, masih adakah saudara-saudara di sekitar kita yang masih buta aksara?
Mari kita melekkan mereka, sebab menulis itu sukma!
Sesuatu yang ditulis lebih kuat hasilnya daripada hanya di dalam hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H