Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berkat BPJS Kesehatan, Mereka Bisa Survive

13 April 2016   17:12 Diperbarui: 13 April 2016   17:25 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tetap ceria pada kemoterapi yang ke-5, dengan fasilitas BPJS Kesehatan"][/caption]Berkat BPJS Kesehatan mereka bisa survive.

Benarkah demikian?! Ya, itulah pengakuan dari beberapa pasien yang saya temui. Sebetulnya banyak yang meragukan pengakuan itu, karena banyaknya keluhan yang terdengar di masyarakat. Pada umumnya para pasien mengeluhkan sistem antrian. Mengapa? Karena pasien yang membutuhkan pelayanan jumlahnya sangat banyak dan tidak seimbang lagi dengan fasilitas pengobatan yang tersedia.

Kebanyakan pasien diantrikan oleh keluarganya. Kalau mereka harus antri sendiri dari awal, pastilah fisik mereka tidak kuat bertahan, karena kelelahan menunggu. Ada yang mula-mula diantrikan oleh pembatu rumah tangganya, dilanjutkan oleh anaknya dan terakhir barulah dia sendiri yang antri sampai selesai terapinya.

Keadaan ini sangat kontra produktif. Coba hitung berapa waktu yang terbuang, untuk menunggu, perjalanan pergi pulang ke dan dari rumah sakit, belum lagi biaya transportasi untuk tiga orang, yang seharusnya hanya untuk satu orang.

Alangkah baiknya kalau pasien boleh mendaftar melalui Telpon, SMS atau WA. Kepada mereka diberi tahu nomor antriannya dan perkiraan waktu, kapan mereka akan dilayani. Sangat mudah dan menyenangkan, karena tidak perlu antri yang terlalu lama.

Masalah menunggu sangat melelahkan. Yang pernah merasakan pasti tahu. Saya pribadi selalu menunda konsul ke dokter karena lelah menunggu, yang membuat saya merasa lebih sakit. Mending saya mengobati diri saya sendiri, padahal ini tindakan yang salah. Jangan ditiru, ya!

Saya ke dokter tidak melalui jalur BPJS, apalagi ya jika memakai BPJS… Nara sumber saya kebanyakan penyintas kanker dan berobat di Jakarta. Kata sahabat-sahabat saya itu, walau ada keluhan, mereka selalu ambil positifnya. Bersabar, bersabar dan bersabar karena mereka percaya dengan bersabar dan berpikiran positif, maka sebagian penyakit sudah terpangkas.

Tanpa BPJS Kesehatan, mereka pada umumnya tidak tahu harus mencari biaya pengobatan dari mana.

Walau waktu menunggu juga dimanfaatkan untuk saling bersosialisasi dengan sesama pasien, namun tetap saja, waktu menunggu yang terlalu lama akan sangat melelahkan fisik mereka.

Seorang langganan saya di pasar tradisional, mengaku berkat BPJS kesehatan, dia bisa menjalani operasi dan melakukan terapi lanjutan. Demikian juga seorang sahabat saya, yang menderita kanker colon. Menjalani operasi di RS Fatmawati dan terapi lanjutan kemoterapi di MRCCC Siloam Semanggi, semua dengan fasilitas BPJS kesehatan.

Mereka tidak perlu memikirkan biaya pengobatan, semua berkat BPJS. Mereka cuma butuh fokus, tetap bersemangat dan mengkonsumsi makanan sehat, tidak mengabaikan jadwal terapi dan konsultasi dengan dokternya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun