Begitulah para orangtua sering menasihati anak-anaknya. Jangan terpikat wajah cantik atau wajah tampan. Lihat perangai dan sifat-sifatnya yang baik.
Begitu, kan?! Saya tambah, boleh?
Jangan terpikat dompet tebal, siapa tahu itu hasil korupsi.
Rupanya, peringatan ini berlaku juga buat tanaman bunga yang cantik.
Bila melihat mawar yang baru mekar merekah, jangan gegabah langsung memetiknya. Hati-hati, karena tangan bisa tertusuk durinya yang tajam. Ah...basi, begitu kata anda, kan?! Orang-orang juga sudah pada tahu bahwa  mawar itu berduri.
Nah, demikian juga halnya dengan Oleander, si cantik yang konon berbahaya. Memang banyak yang sudah tahu, tapi mungkin lebih banyak lagi yang belum tahu. Apa bahayanya?
Dulu ketika saya masih kecil di Makassar, Â kami mengenal Oleander sebagai bunga Tho Hoa. Kami sangat akrab dengan bunganya yang cantik, tetapi waktu itu kami sama sekali tidak mengetahui kalau bunga ini beracun. Â Untung juga waktu itu kami tidah mengetahui, bahwa konon, daunnya itu terasa manis. Bila tahu mungkin salah satu dari kami ada yang iseng untuk mencicipinya.
Syukur tidak ada diantara kami yang sampai keracunan. Ini berkat kebiasaan mencuci tangan, karena sehabis bermain, kami selalu diharuskan mencuci tangan terlebih dulu, sebelum memegang kudapan yang disediakan ibu. Kemudian, walau sudah tahu bunga ini sangat beracun, karena cantiknya, saya masih juga menanamnya. Tentu saja saya menanamnya agak jauh dari rumah, supaya jauh dari jangkauan anak-anak.
Kepada mereka pun, sudah saya beritahu bahaya racun tanaman Oleander. Sekarang di jalan tol Jagorawi, mulai ditanami kembali dengan Oleander. Warna-warnanya, kayaknya cuma Pink dan ada sedikit yang putih. Tetapi entah kalau semua sudah pada berbunga, baru akan ketahuan. Kalau tidak salah ingat, dulu Oleander di kota Bandung dibabat habis.
Menyimak foto-foto Oleander yang saya sertakan, cantik bukan?! Sayang, koleksi saya tersisa yang berwarna pink muda dan yang pink tua dengan susunan kelopak bunga bertumpuk.
Kok bisa mati, ya. Padahal Oleander termasuk tanaman yang gampang hidup, tidak perlu perawatan khusus, karena itu sering ditanam dipinggir jalan. Hanya saja, memperbanyaknya yang saya rasa sulit. Belum pernah tuh, saya berhasil. Bila anda merasa tertarik, boleh mencoba menanamnya. Asal jangan lupa, dia adalah Oleander si cantik yang beracun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H