Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jogja, Ijinkanlah Aku untuk Kembali Pulang (Part 3: Hidup dan Mengukir Kenangan di Jogja)

10 Desember 2015   19:30 Diperbarui: 29 Agustus 2016   09:33 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo! Kembali lagi dalam edisi ketiga “Jogja, Ijinkanlah Aku untuk Kembali Pulang.” Kali ini, aku akan berbagi sedikit tentang seperti apa pengalaman hidup di Jogja. Nah, bagi kalian yang akan hidup di Jogja, nggak perlu khawatir ya. Semuanya tersedia di Jogja. Seperti yang sudah aku sebutkan dulu di edisi pertama “Jogja, Ijinkanlah Aku untuk Kembali Pulang”, biaya hidup di Jogja memang lebih murah dibandingkan kota-kota besar lain di Indonesia. Kantin-kantin kampusnya pun nggak mahal. Pilihan makanan di Jogja juga banyak. Mau kafe, warung pinggir jalan, burjo, prasmanan, ataupun restoran yang menjual berbagai makanan mahal juga ada. Hampir semuanya didukung dengan fasilitas free wifi. Dan yang pasti, Jogja akan menjamin kebutuhan makanan dan wisata kalian.

Satu tips saja, pastikan kalian tahu ya sistem transportasi di Jogja. Minimal letak bandara, stasiun, terminal, jalur Trans Jogja serta nomor-nomor taksi di Jogja. Ini penting, karena Jogja merupakan kota yang besar, yang tidak akan mungkin dijangkau hanya dengan motor saja. Suatu saat, kalian juga pasti akan membutuhkan transportasi-transportasi ini. Semua jenis transportasi ini benar-benar akan memudahkan kalian berkeliling Jogja lho. Trans Jogja misalnya. Meskipun tidak menjangkau seluruh wilayah provinsi DIY, namun hanya dengan berbekal Rp 3.600,00 saja kalian sudah bisa keliling Kota Jogja. Trans Jogja menjangkau semua sudut kota, mulai dari bandara, stasiun, Malioboro, rumah sakit, mal, serta kampus-kampus di Jogja, bahkan Candi Prambanan. Nah, menyenangkan bukan?

Catat juga nomor telepon rumah sakit dan letak rumah sakit di Jogja. Sekadar untuk berjaga-jaga saja apabila kalian membutuhkan tindakan darurat. Jangan lupa selalu perhatikan rambu-rambu lalu lintas. Perhatikan mana jalan yang satu arah dan mana yang bukan. Satu cerita, dulu ketika aku masih semester satu, aku dan temanku pernah kena tilang di perempatan Gramedia karena kami masuk ke jalan satu arah dari arah yang berlawanan. Semoga kalian tidak mengalami hal yang sama ya. Selalu stay focus dan pay attention.

Ok, next chapter! Selama tiga tahun aku kuliah di Jogja, aku mendapatkan banyak kenangan. Sama seperti di SMA, ada kenangan indah (ciee..) dan ada juga kenangan yang menyayat hati. Nah, sebagian besar kenangan yang paling mengesankan adalah saat berkumpul bersama teman-temanku. Ya, di Jogja aku bertemu banyak teman dari seluruh Indonesia.

Karena tuntutan sebagai mahasiswi ilmu komunikasi, aku dan teman-temanku seringkali harus menjelajahi Jogja untuk melakukan wawancara dan survei. Tersebutlah mulai dari kantor-kantor pemerintah, kebun binatang, KPID, hingga mencari kampanye partai di Bantul, sudah pernah aku kunjungi bersama teman-temanku.

Ada satu cerita unik nih ketika kami jauh-jauh pergi ke Bantul untuk mencari tugas berupa info tentang kampanye partai. Ya, tentu karena daerah kampus kami di Babarsari, kami harus menempuh satu jam perjalanan dengan berkendara di atas motor bersama-sama. Sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari internet, kami berkendara menuju sebuah lapangan yang menjadi tempat kampanye tersebut.

Hmm...tapi sesampainya di sana, bukan kampanye yang kami dapatkan, melainkan sekelompok kambing yang asyik merumput. Tentu saja, itu membuat kami semua tertawa terbahak-bahak dan akhirnya memotret para kambing itu sebagai bukti bahwa kami memang tidak menemukan tugas yang dimaksud.

Eittss..masih ada cerita lain lagi. Sebenarnya kegiatan kami nggak berhenti sampai di situ lho. Ya, setelah tugasnya kelar, kami juga sering meluangkan waktu untuk nongkrong bersama di kafe atau di mal, atau sekadar makan di warung-warung pinggir jalan. Nah, kumpul-kumpul juga nggak sebatas di tempat-tempat itu. Kami juga memanfaatkan tempat kos dan kampus untuk japok alias kerja kelompok. Nggak lupa, kami pun saling kasih surprise ketika ada teman kami yang berulang tahun.

Satu hal yang paling mengesankan adalah, kami semua nggak berasal dari satu daerah saja lho. Ada yang berasal dari Kudus, Balikpapan, Temanggung, Bandung, Cilacap, Magelang, bahkan Singkawang, Kalimantan Barat. Ya, itulah Jogja, kota dimana berbagai suku, agama dan budaya dari seluruh Indonesia berkumpul menjadi satu. Tapi kami tetap bisa saling memahami, mendukung dan saling menerima satu sama lain sejak awal kedatangan kami di Jogja. So sweet, isn’t it? Itulah yang membuat aku semakin bersemangat kuliah di Jogja.

Aku dan teman-temanku juga membentuk sebuah komunitas sosial di Jogja. So, kalian pun bisa lho membuat komunitas seperti ini atau bergabung dengan komunitas-komunitas yang ada di Jogja. Biasanya, komunitas-komunitas di Jogja terdiri atas mahasiswa yang berasal dari daerah tertentu. Namun kalau kalian bingung mau bergabung ke komunitas mana, cari saja informasi tentang komunitas-komunitas yang ada di kampus. Lumayan ‘kan untuk menambah relasi sekaligus jadi ajang cari jodoh dan menambah pengalaman. Hehe..

Ok, sekian dulu ya ceritaku tentang Jogja. Jurusan apapun yang akan kalian ambil atau di kampus manapun kalian akan kuliah nanti, nikmatilah pesona Jogja bersama dengan orang-orang yang kalian sayangi. Satu hal yang tetap kalian harus ingat, sempatkanlah diri untuk kembali ke Jogja selepas kalian pergi. Karena Jogja pasti akan memberikan banyak kenangan berarti, bagi setiap insan yang pernah berkunjung dan tinggal di kota ini. Seperti kata Kla Project di akhir lagu Yogyakarta,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun