Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kamu Lektor? Pasti Mengalami Hal-hal Berikut Ini

19 April 2016   13:46 Diperbarui: 29 Agustus 2016   09:23 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini nih salah satu keuntungan lektor yang lain. Kami bisa belajar dan lebih mendalami agungnya perayaan Ekaristi. Kok bisa? Dengan menjadi bagian dari perayaan Ekaristi itu secara langsung, kami bisa lebih menghargai dan menjalaninya, bahkan ketika kami sedang tidak bertugas sekalipun. Saat gladi bersih untuk misa besar pun, kami secara nggak langsung juga belajar tata cara liturgi yang benar.

12. Harus menjaga suara

Karena suara menjadi faktor penting dalam tugas pelayanan lektor, maka setiap lektor harus menjaga kualitas suaranya. Caranya adalah dengan tidak terlalu sering makan gorengan dan minum es serta menjaga daya tahan tubuh. Apalagi sebelum tugas besar pada hari-hari raya, lektor harus benar-benar menjaga kesehatan dan suaranya agar bisa membaca dengan baik pada hari H.

13. Belajar membaca dengan hati

Membaca dengan hati? Membatin dong? Hehehehe..nggak lah. Membaca dengan hati artinya para lektor harus mengerti dengan jelas inti dari setiap bacaan Ekaristi. Lektor harus mengetahui latar belakang bacaan dan memposisikan diri sebagai orang atau penulis bacaan. Itulah mengapa kami harus bisa ‘masuk’ ke dalam bacaan, baik itu bacaan berupa kisah dengan berbagai macam karakter yang berganti-ganti maupun bacaan berupa surat seperti surat Rasul Paulus. Lektor harus mampu membayangkan kondisi yang tertulis dalam bacaan, mendalami setiap karakter dan menyampaikannya kepada umat.

Ya, menjadi lektor memang memberikan banyak sekali pengalaman yang luar biasa. Namun sama seperti pelayanan lain, satu hal yang terpenting adalah kami harus tetap menjaga hati dan etika, agar pelayanan kami tidak terhenti dalam perayaan Ekaristi di gereja kami masing-masing, namun juga menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kami. Akhir kata, selamat melayani dan Tuhan memberkati! (cyn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun