Mohon tunggu...
Irene Aprilya
Irene Aprilya Mohon Tunggu... Administrasi - Alinea baru-

Menjadi mulut untuk yang suaranya tak didengar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan untuk Dirinya, Dia Memperjuangkanmu!

7 Desember 2017   22:38 Diperbarui: 7 Desember 2017   22:43 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Irene Aprilya, Mahasiswa

Apakah dosenmu juga pahlawan tanpa tanda jasamu? Kita terkadang juga melihat dengan sebelah mata pengajaran yang dilakukan oleh seorang dosen, apa lagi dijaman ini. Sudah banyak hal yang berubah, begitu pula dengan pola belajar mahasiswa. Tak banyak yang sadar bahwa mereka (dosen) bukan hanya mengajar, tapi juga memperjuangkan pengetahuan yang akan didapatkan mahasiswa. Mereka peduli, bukan hanya dengan nilaimu namun juga pengetahuanmu.

Flavianus D. Melsasail, S.IP, M.A salah satu dosen hubungan internasional di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Ya, ia juga merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang juga memikirkan bagaimana caranya sehingga kamu bisa mendapat nilai yang baik, walau dengan semangat juang yang mulai padam akan pendidikan, dan kurangnya rasa haus akan pengetahuan. Walau itu kebutuhanmu untuk dipanggil pintar, namun ia juga ikut memperjuangkannya.

Ramai terdengar dari kantor fakultas ilmu sosial dan ilmu komunikasi, mahasiswa  hubungan internasional dengan semangat yang menggebu-gebu membuat stan enam negara timur tengah dan memamerkan pakaian adat juga makan ala enam negara tersebut. Orasi dengan suara lantang dan kencang tentang negara-pun terdengar selama beberapa jam. Banyak yang bertanya apa yang sedang terjadi di kampus ini. 

Apa yang sedang terjadi di fakultas ini. Tak ada jawaban yang didapat untuk orang yang hanya melintas, namun jika kau melihat dengan lebih jeli dengan berhenti sejenak, kamu akan mendapatkan jawaban. Mahasiswa-mahasiswa ini sedang berusaha membuat orang lain belajar. 

Berhadiahkan makanan enak khas negara timur tengah, mereka menyuguhkan pertanyaan dan  seakan "memaksa" orang yang ditanya mencari jawaban atas pertanyaannya. Mereka (mahasiswa) "memaksa" orang lain belajar dengan cara yang tak biasa. Saat aku coba bertanya lebih dalam, mencari tahu ada apa dibalik gerakan yang mereka lakukan, jawabannya mereka "mengajar" untuk mendapatkan nilai. Mereka memperjuangkan nilai mereka dengan cara ini. 

Yang jarang diingat dan disyukuri adalah orang-orang yang bekerja di belakang layar. Ada pribadi yang menjadi otak atas kegiatan menarik ini. Ada pribadi yang menjadi otak dari semangat belajar baru dari para mahasiswa. Ada dosen yang juga memperjuangkanmu. Namun, apa perjuangannya hanya akan menjadi sia-sia karena kamu yang salah mempersepsikan maksud dari tugas yang ia berikan? Apa perjuangannya akan menjadi sia-sia karena kamu yang bahkan sulit memperjuangkan dirimu? Masa depanmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun