Mohon tunggu...
Irene Aprilya
Irene Aprilya Mohon Tunggu... Administrasi - Alinea baru-

Menjadi mulut untuk yang suaranya tak didengar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

9 Desember; Jatuh Sekarang atau Nanti

25 November 2017   10:34 Diperbarui: 25 November 2017   11:19 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat sedang mencari tiket untuk pulang kampung, beberapa teman saya menyarankan saya untuk tidak membeli tiket tanggal 9 Desember 2017. Kurang percaya akan hal itu, saya mengabaikannya. Pada saat kembali ke kos, kakak saya memberitahu bahwa mama saya menyarankan saya tidak pulang tangal 9 Desember, penasaran akan hal ini, saya kemudian mencarinya di google. Kemudian saya menemukan jawaban atas kekhawatiran mereka. Ada seorang peramal yang mengatakan bahwa tanggal 9 Desember 2017 akan ada "burung besi" yang jatuh ataupun akan adanya bencana alam. Now what? Apakah saya harus menunda kepulangan saya? Atau memajukan tanggal kepulangan?

Sebenarnya pemberitaan ini sedikit mengganggu dan menggoyahkan iman saya, namun semakin dipikirkan, saya semakin merasa bersalah pada Tuhan saya. Apakah sebegitu tidak berkuasanya Tuhan sampai saya harus khawatir juga? Ketika saya berpikir lagi, jika saya akan mati di tanggal 9 Desember itu karena kecelakaan pesawat, berarti itulah jalan-Nya. Apa jika saya mengubah jadwal penerbangan berarti saya tidak akan mati? Tidak juga. Jika jalannya saya akan mati akibat kecelakaan pesawat, maka seharusnya tanggal berapapun itu, hal itu akan terjadi. Untuk apa takut menghadapi kematian yang kau sendiri sudah tau diakhir kematian berarti ada akhir penederitaan dan akan ada kebahagiaan bersama Tuhan? Tidak masalah siapapun ingin meramalkan apapun, pertanyaannya apa yang menjadi respon kita terhadap ramalan tersebut.

Sekarang atau nanti. Karena sakit atau kecelakaan, semua orang akan mati. PASTI akan mati. Jadi, apa kau masih perlu takut dengan kematian? Takutlah jika kau belum memiliki Juruselamat!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun