Mohon tunggu...
Irene Angelin
Irene Angelin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Publik: Pandemi Covid-19 di Korea Selatan Pada Tahun 2020

24 Mei 2024   10:49 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:23 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahun 2020, pandemi Covid-19 telah terjadi dan berpengaruh pada beberapa aspek kehidupan, termasuk diplomasi publik. Tantangan ini harus dihadapi oleh Korea Selatan dan beberapa negara lainnya.

Langkah cepat yang diambil pemerintah Korea Selatan untuk menangani penyebaran Covid-19 dengan membuat kebijakan-kebijakan yang memfokuskan pada pemantauan perbatasan, pengawasan kesehatan, dan pengawasan sosial. Kebijakan-kebijakan ini mencakup pembatasan perjalanan internasional, pengawasan kesehatan di perbatasan, dan pengawasan aktivitas masyarakat. 

Diplomasi publik menjadi alat penting untuk memperkuat citra dan pengaruh suatu negara di dunia internasional. Contoh menarik dari ini adalah diplomasi publik Korea Selatan selama pandemi COVID-19. 

Negara ini berhasil menggunakan diplomasi publik untuk membangun reputasi sebagai pemimpin dalam manajemen krisis kesehatan dan inovasi teknologi medis. Selain itu pemerintah Korea Selatan mempunyai strategi dan taktik diplomasi publik, seperti transparansi dan komunikasi efektif; Korea Selatan menerapkan pendekatan yang transparan dan komunikatif dalam menangani pandemi, pemerintah rutin mengadakan konferensi pers dan memberikan pembaruan terperinci mengenai situasi terkini, langkah-langkah yang diambil, dan panduan untuk masyarakat, pendekatan ini meningkatkan kepercayaan domestik dan mendapatkan pujian internasional karena keterbukaan dan keteraturan informasi yang disampaikan, ada pula penggunaan teknologi untuk pelacakan dan pengujian; salah satu inovasi utama adalah pengembangan aplikasi mobile untuk pelacakan kontak dan pengujian massal teknologi ini memungkinkan pemerintah untuk cepat mengidentifikasi dan mengisolasi kasus positif serta mengurangi penyebaran virus, keberhasilan ini dipromosikan melalui berbagai platform diplomasi publik, termasuk media sosial, seminar internasional, dan kerja sama dengan organisasi internasional, yang terakhir ada bantuan kemanusiaan dan medis internasional; Korea Selatan juga mengirimkan bantuan medis ke negara-negara yang membutuhkan, seperti masker, alat pelindung diri (APD), dan kit pengujian, bantuan ini membantu negara penerima dalam menangani pandemi dan memperkuat citra Korea Selatan sebagai negara yang peduli dan solidaritas tinggi dalam krisis global. 

Kemudian, diplomasi publik ini memberikan dampak pada negara Korea Selatan dan juga Internasional. Penguatan citra internasional merupakan strategi diplomasi publik yang efektif meningkatkan citra Korea Selatan sebagai pemimpin global dalam manajemen krisis kesehatan, keberhasilan menangani pandemi diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan banyak negara lain, yang berkontribusi pada peningkatan kepercayaan dan kerja sama internasional dengan Korea Selatan; ada pula peningkatan kerjasama internasional yang menjadi aspek kesuksesan diplomasi publik Korea Selatan membuka pintu bagi peningkatan kerja sama di bidang teknologi medis, penelitian, dan kesehatan global, banyak negara tertarik untuk belajar dari pengalaman Korea Selatan dan menjalin kerja sama yang lebih erat dalam pengembangan teknologi kesehatan dan manajemen bencana; serta pengaruh budaya, selain aspek kesehatan, diplomasi publik Korea Selatan juga mempromosikan budaya seperti K-pop dan drama Korea, yang semakin populer selama pandemi, hal ini meningkatkan soft power Korea Selatan dan memperkuat hubungan budaya antar negara. 

Dalam aspek keberlanjutan hal-hal penting yang dapat dipelajari dari kasus pandemi Covid-19 adalah privasi dan keamanan data; tantangan utama yang dihadapi adalah kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data terkait penggunaan teknologi pelacakan, privasi data berfokus pada hak seseorang untuk mengontrol informasi pribadi, sedangkan keamanan data berfokus pada perlindungan data dari akses dan penggunaan ilegal, dalam aspek bisnis keamanan data dan privasi sangat diperlukan untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan, data pribadi seseorang wajib mendapat perlindungan dari ancaman penyalahgunaan dan kebocoran, regulasi yang ketat telah digunakan untuk melindungi data pribadi dan meminimalisir adalah penyalahgunaan data secara ilegal, sistem enkripsi telah dikembangkan oleh pemerintah Korea Selatan demi melakukan perlindungan terhadap data yang disimpan secara elektronik, meskipun teknologi ini efektif dalam menekan penyebaran virus, pemerintah harus memastikan bahwa data pribadi masyarakat terlindungi dan tidak disalahgunakan. Selain itu ada pula sustainabilitas strategi, keberhasilan awal harus diimbangi dengan strategi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan sistem kesehatan dan kesiapsiagaan menghadapi krisis di masa depan, melalui pengembangan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam dan mendorong kesehatan masyarakat tentang pentingnya mengelola sumber daya alam dengan bijak merupakan strategi sustainabilitas yang diterapkan oleh pemerintah Korea Selatan, hal ini termasuk investasi dalam penelitian dan pengembangan serta edukasi publik tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan. 

Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat kita ambil, Diplomasi publik Korea Selatan selama pandemi COVID-19 menunjukkan bagaimana sebuah negara dapat menggunakan komunikasi yang transparan, teknologi inovatif, dan bantuan kemanusiaan untuk membangun citra positif di dunia internasional, serta telah berupaya keras mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara lain, keberhasilan ini tidak hanya memperkuat reputasi global Korea Selatan, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kerja sama dan pengaruh di berbagai bidang. Namun, penting bagi Korea Selatan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan strategi diplomasi publiknya, terutama dalam hal perlindungan privasi dan sustainabilitas yang nantinya akan menjadi faktor utama dalam kemajuan sebuah negara itu sendiri, dengan demikian, Korea Selatan dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam manajemen krisis dan inovasi kesehatan serta dapat menciptakan kebijakan- kebijakan untuk mengatasi dampaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun