Banyak orang di dunia ini yang membutuhkan kasih dan memberi kasih kepada setiap orang. Kasih Tuhan kepada umatnya, kasih Nenek kepada anak & cucunya, kasih orang tua kepada anaknya, kasih antara individu satu dengan individu lainnya. Itu semua terjadi demikian adanya sejak manusia diciptakan oleh Tuhan. Karena kasih pula, manusia baru itu muncul ke dunia ini. Seperti yang saya tulis sebagai judul, Kasih itu Sabar, Murah Hati dan Lemah Lembut. Dalam kehidupan saya dari kecil, sungguh sangat saya rasakan kasih itu hadir dalam hidup saya tiada hentinya. Ketika saya mulai membuka mata ke dunia ini, mulai menginjak masa-masa balita betapa saya membayangkan, dulu saya susah untuk diajak belajar namun dengan sabarnya orang tua saya terus membimbing saya dan kemudian menginjak ke dunia sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sampai saat ini Kuliah. Kasih itu tak pernah lepas, selalu hadir dan tumbuh dalam hidup saya. Sekarang, saya sudah tumbuh semakin dewasa, semakin mengerti bagaimana kasih itu, kasih yang sabar, kasih yang murah hati, kasih yang lemah lembut dan kasih tanpa pembedaan dari segi apapun. Kasih yang sedari kecil telah saya terima dari Oma, Opa, Orang Tua, Saudara, terasa begitu lengkap dengan hadirnya seseorang ketika saya mulai beranjak dewasa, Cinta ? ya, itu tepatnya. Seseorang yang selalu mengayomi ketika saya jauh dari orang tua, karena saya menempuh ilmu di luar kota yang padahal pada kenyataannya seseorang tersebut juga jauh dari saya karena kamipun berbeda kota untuk kuliah namun saya sangat merasakan betapa mampunya dia untuk mengayomi saya, betapa mampunya dia untuk memberikan semangat yang luar biasa kepada saya, saat saya merasa dalam keadaan yang buruk, dia selalu hadir untuk mencairkan suasana dan mengajak saya berdoa untuk meminta kelegaan pada Tuhan. Dari hubungan yang saya rasa cukup lama 3,5 tahun saya merasakan banyak hal-hal berharga yang saya alami sampai saat ini. Semuanya itu terasa sangat sempurna bagi hidup saya. Lalu, bagaimana dengan sekitar saya ? saya amat sangat bersyukur kepada Tuhan, karenaNya saya boleh mendapatkan itu semua karena saya masih merasakan banyak diantara mereka yang belum bisa merasakan kasih itu. Banyak dari mereka yang sangat rindu akan kasih itu. Oleh karena itu, betapa bersyukurnya saya boleh lahir ke dunia ini dan menikmati semua yang ada dengan sukacita yang tidak pernah ada habisnya, semua yang diberikan Tuhan kepada saya. Untuk kedua Opa yang saat ini sedang melihat saya dari surga, Yohanes Sumarno & Yohanes Soeparman saya sangat rindu akan kasih yang mereka berikan pada saya saat mereka masih di dunia. Untuk Kedua Oma saya Christina Sumarno & Lucia Tarsiah yang saya cintai, agar selalu sehat, jauh dari sakit. Untuk kedua orang tua saya Dionisius Supriyanto & Theresia Tri Wahyuni, saya berjanji akan menyelesaikan studi saya ini dengan tepat waktu dan dengan segera cita-cita saya akan terwujud. Untuk orang yang telah menjadi bagian dari hidup saya dan mengayomi saya Stanislaus Radityo Adi Putranto, teruslah berjalan bersamaku dalam susah dan senang hingga akhirnya kita dapat membuktikan kepada mereka bahwa suatu hubungan yang dibangun dengan kasih dan rasa kepercayaan akan mengalahkan segalanya. Betapa masih banyak hal yang dapat diceritakan mengenai kasih itu. Lakukanlah dalam hidup kita masing-masing ! Bagikan kasih yang ada dalam diri kita kepada mereka semua yang sangat rindu akan kasih itu. sumber gambar : aisaidluv.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H