Mohon tunggu...
Irene Jeconia Mannuela
Irene Jeconia Mannuela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Health Student at Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa baru jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga. Saya juga tertarik di bidang seni khususnya seni suara. Pengalaman saya dalam seni suara telah menemani saya hingga memenangkan 1 lomba tingkat kota, 2 lomba tingkat provinsi, dan 2 lomba tingkat nasional. Selain itu saya juga tertarik dengan kegiatan organisasi semasa saya SMA, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Pengalaman saya dalam berorganisasi telah dimulai sejak SMP dengan menjadi Koordinator bidang Pendidikan pada OSIS SMP Tarakanita 5 dan dilanjutkan dengan jenjang SMA dimana saya tergabung dalam OSIS SMAN 47 Jakarta sebagai Anggota serta MPK SMAN 47 Jakarta sebagai Koordinator Komisi B (Publikasi) dan masih lebih banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Pencegahan Stunting di Tingkat Desa: Peningkatan Kesadaran dan Langkah-langkah Efektif

11 September 2024   13:12 Diperbarui: 11 September 2024   13:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

IRENE JECONIA MANNUELA/191241142

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling signifikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah pedesaan. Masalah ini tidak hanya terkait dengan pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang berpotensi mengganggu kemampuan belajar dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022, angka stunting di Indonesia berhasil turun menjadi 21,6 persen, namun masih menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data stunting menurut UNICEF dan WHO. Hal ini menunjukkan bahwa stunting tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi dengan serius.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah serius untuk menangani stunting, termasuk melalui program-program yang ditujukan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak. Program ini mencakup pelayanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, sanitasi dan air bersih, serta perlindungan sosial dan pendidikan anak usia dini. Selain itu, pemerintah juga memanfaatkan Dana Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan melalui mekanisme perencanaan desa. Namun, meskipun ada upaya yang signifikan, masih banyak desa yang belum sepenuhnya mengoptimalkan program penanganan stunting. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam tentang peran pemerintah desa dalam penanganan stunting dan strategi-strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Dalam segi kandungan ibu, stunting seringkali disebabkan oleh kekurangan gizi yang dialami oleh ibu hamil, seperti kekurangan protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi pertumbuhan janin. Selain itu, infeksi berulang seperti diare dan penyakit menular lainnya juga dapat menyebabkan stunting karena dapat mengganggu proses pertumbuhan janin. Lingkungan sekitar juga berperan penting, dengan faktor seperti sanitasi dan air bersih yang kurang dapat meningkatkan risiko stunting. Infeksi berulang yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat dapat mengganggu proses pertumbuhan anak. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sanitasi dan air bersih serta memastikan bahwa semua anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang untuk menghindari terjadinya stunting.

Pencegahan stunting dalam segi kandungan ibu sangat penting karena kekurangan gizi dan infeksi berulang dapat menyebabkan stunting pada janin. Ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang, termasuk protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi pertumbuhan janin. Menurut World Health Organization (WHO), pencegahan stunting pada masa kehamilan bisa dilakukan dengan pemeriksaan kehamilan secara berkala, mengonsumsi makanan tinggi kalori dan mikronutrien, serta melakukan pemeriksaan guna mendeteksi. Edukasi tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk menghindari masalah.

Pencegahan stunting dalam lingkungan sekitar juga sangat penting karena faktor lingkungan seperti sanitasi dan air bersih yang kurang dapat meningkatkan risiko stunting. Infeksi berulang yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat dapat mengganggu proses pertumbuhan anak. Menurut Kementerian Kesehatan RI, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sanitasi dan air bersih serta memastikan bahwa semua anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang untuk menghindari terjadinya stunting (Sumber: halodoc.com). Edukasi tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) juga dapat membantu masyarakat dalam mencegah stunting. Dengan demikian, pencegahan stunting dapat dilakukan secara terintegrasi dan sinergis, sehingga angka stunting di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.

KESIMPULAN

Pencegahan stunting memerlukan perhatian yang serius terhadap asupan gizi ibu hamil serta kondisi lingkungan, termasuk sanitasi dan akses terhadap air bersih, untuk memastikan pertumbuhan yang optimal bagi janin dan anak. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup bersih sangat penting dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.

"KATA KUNCI : Anak, Gizi, Ibu, PHBS, Stunting"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun