Mohon tunggu...
Iramasan Efendi
Iramasan Efendi Mohon Tunggu... Petani - BELAJAR MEMANTASKAN DIRI

Ketika keyakinan hati dan pikiran kita menjadi sejalan pasti akan mendatangkan kebahagian dalam setiap perbuatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Santri untuk Santri

20 Oktober 2021   09:06 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:18 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Milad Pondok Pesantren Nurul Bayan yang ke-30

Mengingat memori-memori indah yang di depannya pohon imba yang sangat besar disampingnya pohon kesambik di belakangnya adalah tempat kelapa disanalah kami duduk merenung, tidur berjejer, bertukar cerita suka dukanya Gedung Indonesialah namanya. Tidak terasa  sudah 12 tahun kami dan teman-teman berada di pondok tercinta, diberikan tempaan dan segala tanggungjawabnya dalam menjalani proses kehidupan.

Setelah kurang lebih 4-6 tahun lamanya kami  di didik, diajarkan dan ditempa untuk menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa. Teringat ketika awal masuk kepondok. Terlihat rangkaian kata yang sering di sampaikan ketika awal masuk (Kuliah Kepondokan) " KE NURUL BAYAN APA YANG KAU CARI" rangkaian kata yang singkat namun banyak mengandung makna yang melekat, sebuah kalimat yang menuntut kita mengetahui tujuan yang kita inginkan di kala awal kali menginjakkan kaki. yang sekarang alhamdulillah sudah tertulis di samping gerbang masuk .

Sebuah keputusan yang sangat besar kala kita harus menyerahkan diri menjadi santri. Dimana kita dituntut bisa untuk mempelajari ilmu-ilmu duniawi dan surgawi. Agar kita paham bahwa hidup dalam dunia ini harus seimbang. Kebahagian dunia yang berkesinambungan untuk akhirat. Karena itulah beruntunglah siapa saja yang pernah mencelupkan diri untuk menjadi santri karena banyak sekali ilmu dunia dan akhirat yang akan di selami yang tidak didapatkan oleh orang-orang banyak diluar kehidupan pondok. 

Ada sebuah kata mutiara yang mengatakan ” Nahkoda Handal Tidak Dilahirkan Dilautan yang Tenang” seseorang yang dari kecilnya sudah terbiasa dengan sesuatu yang keras akan membiasakan dirinya untuk terus berfikir dan beraktifitas. Dengan segala kegiatan di pondok dengan segala disiplin yang ada, dan dengan segala waktu istirahat yang cukup. Pondok  telah mengajarkan miniatur kehidupan yang nyata, taktik perang agar selamat dari buruan, bagaimana harus mengatur segala rutinitas yang teratur secara apik yang bertujuan menjadikan para santrinya menjadi insan yang berkualitas. Agar terbinanya insan yang berjiwa mandiri, ikhlas, jiwa pengabdian tinggi yang berasaskan ketakwaan. 

Dulu…...ketika kita menjadi santri dengan pikiran yang sangat sederhana rasanya kita di jadikan pekerja harian, bersih-bersih setiap hari dan lainnya, namun setelah di pahami sedikit demi sedikit ternyata bukan menjadi pekerja harian tapi melatih agar terbiasa dengan. Dengan rancangan kegiatan yang sistematis pondok lebih mengetahui kehidupan para santri dan kehidupan yang akan datang, pondok bisa memprediksi apa yang menjadi kebutuhan kita di masa depan. Karenanya percayakan segala apa yang pondok berikan kepada kita karena pondok senantiasa memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik demi masa depan santrinya.

Setelah sekian tahun tentunya perkembangan pondok saat ini pastinya berkembang dari segala sisinya, mulai dari santrinya pun bertambah setiap tahunnya sejalan dengan perkembangan fasilitas, infrastruktur, sistem pendidikan dan pengajaran pun lebih pesat karena esensi dalam dunia pendidikan adalah pendidikan itu sendiri. karenanya dengan segala fasilitas yang diberikan oleh pondok menjadi tanggungjawab tersendiri pula bagi para santrinya untuk mengembangkan potensi diri agar apa-apa yang pondok inginkan dapat tercapai dan terpenuhi.

Kalau dulu pondok berawal dari satu bangunan sangat sederhana yang beratap bobok (anyaman pohon daun kelapa) saja bisa melahirkan santri-santri yang berkualitas, apa lagi sekarang yang telah mencukupi beberapa bangunan diantaranya perpustakaan yang memadai, gedung, kelas, kamar dan segala fasilitas yang serba mencukupi untuk menunjang peningkatan pendidikan santri maka sejatinya generasi setelahnya harus bisa lebih dari santri yang terdahulu.

Masih akan ada lanjutannya ya teman-teman.........


#Angkatan2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun