Mohon tunggu...
IRDINA SUMADI
IRDINA SUMADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkat Kinerja Serta Permasalahan Yang Terdapat Pada Industri Manufaktur Di Indonesia

30 Oktober 2022   00:22 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:31 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Industri manufaktur berpengaruh terhadap perekonomian indonesia yang memberikan kontribusi seperti penyerapan tenaga kerja, serta pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Di Indonesia, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang  mendorong pada pertumbuhan ekonomi. perlu diketahui sebelumnya bahwa industri manufaktur diartikan sebagai industri pengolahan, yaitu suatu usaha yang mengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang siap digunakan dan mempunyai nilai tambah. industri manufaktur menngunakan mesin produksi, alat, dan sebagainya yang memproduksi barang dalam jumlah dan skala yang besar. ekspansi (tindakan yang dilakukan untuk sebuah pertumbuhan dan perkembangan) manufaktur masih terus meningkat. dapat dilihat pada beberapa kinerja sektor manufaktur yang terus membaik seperti PDB (Produk Domestik Bruto), serapan tenaga kerja, capaian ekspor dan lain sebagainya. sepanjang tahun 2021 ivestasi pada industri manufaktur mencapai Rp. 325,4 triliun. sehingga dapat kita simpulkan dari gambaran tersebut bahwa tingkat kinerja industri manufaktur sangat meningkat melampaui batas yang sudah ditargetkan. Contoh industri manufaktur yang ada Di Indonesia seperti industri tekstil dan garmen, industri logam, industri barang konsumsi, industri kimia, industri farmasi, industri rokok, industri mesin dan  alat berat, industri kayu, kertas, industri elektronik serta industri lainnya. 

Di Indonesia perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur biasa disebut dengan Pabrik. industri manufaktur Di Indonesia masih terus meningkatkan produktivitas dan perluasan usaha guna memenuhi pasar domestik dan juga ekspor. industri manufaktur memberikan dampak positif terhadap kegiatan liberalisasi perdagangan. liberalisasi perdagangan adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan baik tarif maupun non tarif agar semakin terbukanya akses atau jalur untuk industri domestik terhadap perdagangan internasional atau perdagangan antar negara bahkan ekspor sehingga skala ekonomi dapat meningkat. liberalisasi perdagangan ini diharapkan untuk mampu mengembangkan dan mendorong industri manufaktur yang ada Di Indonesia. semakin berkembangnya industri manufaktur maka semakin kuat keuntungan dalam meningkatkan ekonomi indonesia secara global

Namun beberapa pihak menghawatirkan penurunan kontribusi industri manufaktur dalam pembentukan PDB Di Indonesia bahkan terjadi deinsutrialisasi. deindustrialisasi adalah penurunan dalam produktivitas industri manufaktur. optimisme membangun industri dan membangun perekonomian negara tidak boleh terhenti. teknologi dalam membangun industri manufaktur mempunyai peranan yang sangat penting. rendahnya daya saing industri manufaktur dan dugaan seperti inefisiensilah yang menyebabkan industri manufaktur Di Indonesia tidak menunjukkan kinerja yang optimal. berdasarkan hasil kajian menunjjukan bahwa teknologi tersebut belum bekerja secara siginifikan dan masih tertinggal daripada negara-negara lainnya dikawasan Asia.

Selanjutnya mengenai permasalahan Industri Manufaktur antara lain :

  • Terjadinya ketimpangan (disparitas) atau perbedaan antara tingkat efesiensi dari tiap sub sektor dari industri Manufaktur. permasalah tersebut dapat terjadi karena adanya ketimpangan pada struktur pasar, yakni adanya penguasaan pasar yang begitu besar dan juga dominan untuk jenis-jenis usaha pada tiap sub sektor manufaktur
  • Tingkat pemanfaatan dan produktivitas teknologi terhadap industri manufaktur diindonesia relatif masih rendah dibandingkan dengan produktivitas kapital dan tenaga kerja. untuk melihat pentingnya memiliki perencanaan mengenai kebijakan pembangunan dalam sektor ini.
  • Kebijakan industri manufaktur harus dalam kebijakan yang bisa menempatkan prioritas pembangunan secara fokus pada jenis-jenis industri manufaktur yang memiliki produktivitas yang sangat tinggi dan memiliki daya saing yang besar sehingga tidak terjebak pada kebijakan yang luas namun tidak memiliki keunggulan atau suatu yang dapat ditonjolkan yang dapat dipersaingkan dengan industri manufaktur lainnya Di Indonesia.
  • Susahnya dan sulitnya memprediksi atau menentukan permintaan produk sehingga teknologi dibutuhkan untuk membuat pelaporan dengan menggunkan perangkat lunak agar akurat dan bisa memperkirakan jumlah barang yang akan diproduksi dalam untuk persediaan kedepannya.
  • Susah dan sulitnya dalam mengontrol persediaan, lagi-lagi membutuhkan teknologi untuk mengecek persediaan agar terhindar dari pembelian bahan baku yang berlebih.
  • Meningkatkan efesiensi dipabrik menjadi salah satu tantangan karena untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi pabrik dan salah satunya mengorbankan kualitas. upaya yang dapat dilakukan agar permasalahan itu tidak terjadi adalah dengan modernisasi dan mengubah alur kerja menjadi sistematis.
  • Kebingungan pada munculnya teknologi baru bahkan banyak yang tidak update mengenai hal tersebut, salah satu contoh teknologi seperti robot dan perangkat lunak manufaktur yang akan memajukan industri.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah melakukan audit resiko yakni merupakan teknik dimana semua kegiatan dimulai dari perencanaan audit, pelaporan hasil audit, berdasarkan prioritas resiko yang telah ditetapkan manajemen operasional perusahaan dengan penilaian resiko. update terhadap teknologi yang akan menjadi perkembangan dan memajukan industri manufaktur. latih kemampuan karyawan agar pengetahuan mereka meningkat. semua alat yang digunakan untuk produksi harus dicek secara berkala untuk mengurangi resiko kerusakan. pencegahan downtime atau server down yang menyebabkan hilangnya produktivitas pegawai, barang tak terjualkan sehingga mengalami kerugian sehingga mengharuskan adanya tingkat dan tindakan pencegahan seperti program , namun juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang paham, mengerti, ahli, disiplin, dan berdedikasi untuk menjalankan program tersebut.
Kesimpulan dari semua pernyataan diatas adalah Tingkat kinerja manufaktur memang harus meningkatkan kinerja untuk mendukung lebih lanjut perekonomian negara. namun, sejauh ini indonesia menyumbangkan atau mendukung perekonomian negara dengan industri manufakturnya. permasalahan yang ada harus secepatnya dicari sollusi lebih untuk menumbuhkan perkembangan industri disektor ini. dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pengetahuannya, juga teknologi yang mengharuskan ahli dibidang tersebut sehingga indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun