Mohon tunggu...
Irda Handayani
Irda Handayani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger | Writer | Graphic Designer | Founder of Rumah Blog Indonesia | www.rumahblogindonesia.web.id I www.irda.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspadai Pria Ber-Helm

8 Januari 2012   12:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kejahatan akan selalu terjadi bila ada kesempatan, slogan ini sudah dikenal oleh masyarakat luas, namun dalam kenyataannya tetap saja masih banyak kesempatan yang kita berikan kepada para oknum yang melakukan tindakan kejahatan itu, apakah mencuri, merampok, hingga membunuh.

Kejadian ini baru saja terjadi di lingkungan tempat tinggal saya, ketika seorang ibu rumah tangga kehilangan laptop-nya yang ada di dalam rumah. Berita pun dengan segera menyebar ke seluruh lingkungan karena keluarganya akan pindah dalam waktu dekat ini juga, sebuah musibah menjelang beberapa hari kepindahan mereka.

Kronologis yang saya dapatkan tentang peristiwa itu mengantarkan kepada sebuah kesimpulan bahwa adanya kesempatan. Siang itu, ibu Ita (ibu rumah tangga itu) sedang melakukan pengisian baterai laptop milik suaminya di ruang tamu dan ditemani anak semata wayangnya yang masih berusia 2 tahun. Posisi kabel charger dan laptop yang di pasang di stop kontak berada persis dekat pintu masuk rumah dan ketika itu pintu rumah terbuka sedikit.

Tiba-tiba saja hujan rintik mulai turun dan ibu Ita teringat dengan pakaian yang dijemurnya di belakang rumah, dengan segera dia pun beranjak berlari ke belakang untuk mengangkati pakaiannya tersebut. Setelah pekerjaannya selesai, Ibu Ita kembali ke ruang tamu, mendapati pintu rumah telah terbuka dan memperlihatkan kabel charger yang masih tergantung di stop kontak namun tanpa laptopnya.

Seketika Ibu Ita panik dan mencoba bertanya kepada anak kecilnya itu. Dengan lugunya si anak berkata “Ibu, tadi Ayah datang dan ngambil laptop”, Ibu Ita heran, tidak biasanya suaminya pulang ke rumah, kembali ditanyanya kepada anaknya, “Adek tahu darimana kalau itu Ayah?”, “Tadi Ayah pake helm”, begitulah penuturan anak kecil itu yang biasa melihat Ayahnya berangkat kerja dengan menggunakan helm.

Ibu Ita menelpon suaminya dan menanyakan apakah suaminya pulang ke rumah dan mengambil laptop, ternyata jawaban suaminya semakin membuat shock Ibu Ita. Suaminya tidak kemana-mana dan stand by di kantor. Kemudian Ibu Ita pun menceritakan perihal musibah yang dialami mereka, laptop suaminya baru saja dicuri oleh seorang pria yang menggunakan helm.

Naas, Ibu Ita dan suaminya pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Rencana kepindahan mereka diawali dengan sebuah musibah. Namun, mereka bersyukur karena laptop yang dibawa oleh sang pencuri, bukan anak semata wayang mereka.

Kejadian ini memiliki hikmah dimana kita semua mendapatkan peringatan dan himbauan kembali bahwa jangan pernah memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjalankan aksi kejahatannya. Akibat dari terbukanya pintu rumah walaupun sedikit saja, itu sudah menjadi celah bagi oknum penjahat. Semenjak kejadian itu, saya pun merasa lebih waspada dan tidak akan meninggalkan pintu rumah dalam keadaan terbuka dan tidak terkunci, kecuali ada anggota keluarga yang sedang berada di dalam ruang tamu.

Ada hikmah lagi yang bisa kita petik, yaitu jangan pernah meninggalkan anak kecil Anda sendirian. Mungkin ada benarnya ungkapan keberuntungan yang sering dilontarkan oleh orang Indonesia, “Untung yang diambil laptop, bukan anak saya”. Wah wah… kalau sudah seperti itu musibah apapun yang terjadi pada kita (orang Indonesia) ini tetap masuk ke dalam zona keberuntungan ya J

Apapun itu, jangan memandang lebih untung segala situasinya, tetap saja ada pihak yang dirugikan, ya Anda sendiri. Kejadian ini seperti gong yang di pukul berulang kali dan menimbulkan suara peringatan ke seluruh penjuru, peringatan agar kita semua waspada, meskipun sering kali kita masih bertingkah sepele dan tidak menggubrisnya. Kita akan berubah pikiran ketika kita sendiri yang mengalami, betul tidak?

Apapun itu, modus kejahatan selalu beragam dan disesuaikan dengan kesempatan yang ditawarkan kepadanya. Semuanya terasa biasa saja sampai ketika kita menyadari ada yang hilang dari harta benda kita atau dari anggota keluarga kita. Ingatlah bahwa kita harus selalu waspada, meskipun tidak semua pria yang ber-helm itu penjahat (karena menggunakan modus “topeng” berupa helm), namun pria ber-helm dalam artikel dan kejadian yang saya utarakan ini adalah seorang penjahat, seorang pencuri yang mendapatkan sedikit kesempatan untuk melakukan aksi kejahatannya.

Waspadalah… Waspadalah…

080112

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun