Mohon tunggu...
Irda Handayani
Irda Handayani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger | Writer | Graphic Designer | Founder of Rumah Blog Indonesia | www.rumahblogindonesia.web.id I www.irda.web.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kampanye Berkedok Iklan SMS?

8 April 2014   01:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa aktif kampanye dalam rangka pesta demokrasi telah berakhir, saat ini kondisi sedang berada pada masa tenang agar warga Negara Indonesia bisa konsentrasi dan fokus pada keputusannya dalam menentukan pilihannya.

Saya sendiri sering mendengar himbauan berupa iklan atau berita yang menyatakan bahwa sekarang ini kita sedang berada dalam masa tenang tersebut, sehingga diharapkan para caleg dari parpol tidak berkampanye lagi dalam bentuk apa pun. Tetapi, saya sendiri juga masih sering mendengar pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum parpol.

Contoh kecil seperti spanduk atau poster atau bahkan baliho caleg parpol yang ada di sepanjang jalan yang juga belum dibersihkan. Contoh lainnya adalah seperti sebuah pesan singkat yang baru saja saya terima tadi sore. SMS dari pengirim yang memiliki nama JK*4P tersebut memiliki pesan berupa himbauan agar saya memilih salah satu capres dari sebuah parpol. Kemudian, ada SMS kedua yang berbunyi :

Apabila anda tidak berkenan menerima iklan PEMILU ini ketik IKLAN (spasi) STOP kirim ke 2000 (Gratis) dan kami akan proses maks 2x24 jam

Mohon maaf sebelumnya, saya menulis hal ini bukan atas dasar ikut-ikutan melakukan kampanye terselubung dan membawa nama sebuah parpol. Saya hanya ingin mempertanyakan hal ini kepada khalayak, apakah Anda juga menerima pesan singkat yang sama seperti saya? Bila pun Anda menerimanya, mungkin Anda akan mengatakan bahwa pesan tersebut bukanlah suatu hal besar yang harus dipertanyakan, toh pesan singkat itu tidak mengurangi pulsa kita. Atau, bisa jadi Anda bersikap kritis dan mempertanyakan apa maksud dari pesan singkat itu.

Terbesit di pikiran saya beberapa pertanyaan lagi. Apakah pihak provider bekerja sama dengan parpol untuk mengirimkan pesan singkat seperti ini? Apakah pihak parpol sendiri yang kreatif berkampanye dengan mengirimkan pesan singkat menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi? Apakah ada oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan parpol yang iseng mengirimkan pesan singkat ke sembarang nomor? Apakah hal ini termasuk ke dalam kecurangan pemilu? Entahlah, saya ini baru memiliki beberapa pertanyaan dan belum menemukan jawabannya.

Apakah Anda bisa membantu saya menjelaskan alasannya mengapa hal ini terjadi? Atau sebaiknya saya bertanya ke KPU langsung ya? :D

-070414-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun