Mohon tunggu...
Muhammad Ircham
Muhammad Ircham Mohon Tunggu... -

semen-sepeda-rocknroll

Selanjutnya

Tutup

Money

Jika Kelangkaan Semen Hanya Menjadi Kajian

8 Desember 2011   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel menengarai kelangkaan ini disebabkan oleh banyaknya permintaan yang terjadi pada dua bulan terakhir. "Akibatnya, distributor kewalahan," ujar Farida Wariansi, Kepala Disperindag Kalsel, Kamis (8/12/2011), dikutip dari Kompas.com. Memang dalam beberapa waktu terakhir ini komoditas semen seolah-olah menghilang dari pasaran terutama di beberapa wilayah di tanah air seperti yang terjadi di Kalimantan, Nusa Tenggara, ataupun Sulawesi. Hal tersebut berlangsung seiring dengan tingginya permintaan akan semen untuk menunjang pembangunan bagi proyek-proyek pemerintah seperti infrastruktur serta semakin menggilanya pembangunan proyek-proyek properti yang begitu dahsyat seperti apa yang terjadi terutama di Jawa. Sementara disisi lain para produsen semen juga sedang disibukkan dengan pembangunan atau perluasan dari pabrik yang ada sekarang ini untuk persiapan mengahadapi semakin tingginya permintaan semen pada beberapa tahun mendatang seperti yang diprediksi oleh berbagai pihak bahwa pada tahun 2015 Indonesia akan booming permintaan semen untuk mendukung program MP3EI yang digulirkan oleh Pemerintah. Selain hal tersebut diatas, kelangkaan semen yang terjadi saat ini antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, ketidaksiapan produsen menghadapi lonjakan permintaan pasar yang begitu drastis, pengaturan sistem distribusi yang 'semrawut' terutama pada pelabuhan bongkar, dan juga pada saat ini adalah musim penghujan dimana kapal-kapal pengangkut kebutuhan barang seperti semen terkendala karena ombak yang cukup besar. Beberapa produsen semen yang memiliki kapasitas produksi terbesar di Indonesia seperti  Semen Gresik, Indocement ataupun Holcim kemampuan produksi mereka sudah sangat maksimal yang sebagian besar dari hasil produksinya terserap di Pulau Jawa, dimana konsentrasi dari seluruh permintaan pasar domestik mencapai 60% lebih. Dengan pertimbangan bahwa ketiga pabrik besar tersebut lebih cenderung berfokus untuk melayani permintaan konsumen atau pasar di Jawa yang sekarang ini sedang sangat tinggi. Semen merupakan salah satu barang strategis namun juga bukan kebutuhan pokok seperti beras ataupun terigu dan gula, sehingga sering diperlakukan seolah-olah komoditas semen tidaklah begitu penting. Hal ini seperti menjadi suatu aturan yang tak tertulis terutama jika melihat apa yang terjadi di pelabuhan-pelabuhan bongkar. Untuk proses pembongkaran, kapal pengangkut semen harus mendapat antrian dibelakang kapal-kapal pengangkut kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan lain-lain walaupun sudah lebih dahulu sampai di pelabuhan tujuan. Disinilah perlunya pelabuhan khusus yang sejak dari dulu belum dapat direalisasikan agar komoditas seperti semen dapat secara tepat waktu dalam pendistribusiannya. Semoga tingginya harga dan kelangkaan semen saat ini bisa tidak hanya menjadi bahan kajian bagi para pengambil keputusan dan instansi terkait lainnya, mengingat hal ini sudah hampir seringkali terjadi. Semoga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun