Mohon tunggu...
Irbah Ayu Methasari
Irbah Ayu Methasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas jember

21 tahun, mahasiswa teknik sipil universitas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 Jember: Program Advertising, Branding, and Communication pada UMKM Tanaman Sukulen di Kelurahan Sumbersari Jember

3 September 2021   19:42 Diperbarui: 5 September 2021   10:53 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Salah Satu Koleksi Tanaman Sukulen (Dokpri)

Gambaran Singkat Potensi Desa

Kelurahan Sumbersari adalah salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Sumbersari terdiri dari 5 dusun, yaitu Dusun Gumuk Kerang, Dusun Krajan, Dusun Krajan Timur, Dusun Tegalboto Lor, Dusun Tegalboto Kidul. Pada tahun 2020, luas wilayah Kelurahan Sumbersari mencapai 4,88 km dan menurut sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk Kelurahan Sumbersari sebanyak 36.072 jiwa yang tersebar dalam 37 RW dan 143 RT. Sebagian besar penduduk Kelurahan Sumbersari bermata pencaharian di bidang perdagangan dengan mencapai 8.098 penduduk atau 42,21% dari jumlah total penduduk Kelurahan Sumbersari. Banyak jenis usaha yang dilakukan oleh penduduk Kelurahan Sumbersari, mulai dari usaha kuliner, persediaan peralatan rumah tangga, usaha tanaman hias, dll. Untuk pelaku usaha milenial, sebagian besar memiliki usaha yang unik dan berinovasi, salah satunya adalah pelaku usaha tanaman sukulen.

Gambar 2. Lokasi UMKM Tanaman Sukulen(Dokpri)
Gambar 2. Lokasi UMKM Tanaman Sukulen(Dokpri)
Gambar 3. Foto Bersama Salah Satu Owner (Dokpri)
Gambar 3. Foto Bersama Salah Satu Owner (Dokpri)

Identifikasi Permasalahan

Saya Irbah Ayu Methasari, mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mengamati bahwa kegiatan sebagian besar warga mulai berubah semenjak terjadi pandemi. Sebagian besar kegiatan dilakukan dari rumah atau work from home. Maka hal itu masyarakat mulai mencari kesibukan untuk mengisi waktu luang di rumah, salah satunya dengan mengoleksi tanaman hias. Koleksi tanaman hias sangat digandrungi karena dapat mengisi waktu luang dan menghindari kebosanan serta dapat dijadikan ladang bisnis. Salah satu tanaman hias tersebut adalah tanaman sukulen atau kaktus kecil. Selain harganya yang relative murah, tanaman ini juga tidak memakan banyak tempat dan mudah dalam perawatannya. Maka dari itu saya memilih topic pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid19, karena usaha tanaman sukulen ini masih jarang ditemukan namun diminati banyak orang.

Gambar 4. Kegiatan Pemaparan Program Kerja (Dokpri)
Gambar 4. Kegiatan Pemaparan Program Kerja (Dokpri)

Program Kerja KKN Back to Village 3

Dari beberapa permasalahan, kebutuhan, dan potensi yang sudah ada, didapatkan bahwa permasalahan utama dari UMKM tanaman sukulen ini adalah kurangnya advertising secara rutin. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara dengan pemilik UMKM yang masih belum merambah beberapa media sosial misalnya TikTok dan WhatsApp. Pemilik UMKM saat ini hanya menggunakan Instagram sebagai satu satunya platform yang digunakan dan ingin meluaskan jangkauan konsumen melalui platform lainnya. Nantinya langkah advertising ini akan berupa penggunaan jasa influencer yang nantinya mereka akan membuat konten berupa foto dan video yang diposting melalui Instagram dan TikTok. Sedangkan untuk WhatsApp nantinya akan dilakukan penyebaran broadcast melalui beberapa grup terutama dalam grup yang notabennya memiliki kesamaan mengoleksi tanaman hias. Diharapkan broadcast ini lebih mudah tersebar ke grup yang lainnya mengingat penyebaran informasi melalui WhatsApp sangat cepat dan efisien.

Pelatihan lainnya adalah pelatihan mengenai branding dan communication. Pelatihan ini dilakukan agar usaha memiliki citra baik di pasar dan menjadikan usaha ini menjadi tujuan utama apabila konsumen ingin membeli tanaman sukulen. Pelatihan ini dilakukan dengan memperlengkap media yang dibutuhkan, misalnya logo, feeds instagram, dll. Diharapkan nantinya konsumen akan tertarik dengan media yang digunakan karena terlihat rapi dan jelas. Untuk komunikasi lebih diutamakan pada komunikasi antar UMKM yang sejenis, misalnya dengan UMKM tanaman hias lainnya. Diharapkan nantinya dapat dilakukan kerja sama atau saling sharing satu sama lain.

Gambar 5. Bayi Sukulen Umur 1 Tahun  (Dokpri)
Gambar 5. Bayi Sukulen Umur 1 Tahun  (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun