Mohon tunggu...
Cah Ngabmoj
Cah Ngabmoj Mohon Tunggu... -

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم\r\n" Ikhlas dan tauhid adalah pohon yang ditanam di taman hati, Amal perbuatan adalah cabang-cabangnya, sedangkan buah-buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan abadi di alam akhirat " (Ibnul-Qayyim)\r\n\r\n\r\n\r\nalamat blog : http://www.manisnyaberbagi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Saatnya Indonesia "Ganyang" Malaysia

1 Desember 2012   06:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore nanti adalah waktu yang sudah saya tunggu-tunggu. Bisa jadi bukan saya saja. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mungkin menunggu saat timnas Indonesia akan meladeni timnas Malaysia di ajang piala AFF tahun 2012. Termasuk saya yang sebenarnya bukan pecinta bola, tetapi setiap timnas Garuda berlaga dalam membawa nama bangsa tidak pernah saya lewatkan untuk menyaksikan, walaupun nonton lewat televisi. Entah apa ini bagian rasa nasionalisme ya? He.. he..

Sebagaimana diketahui sore nanti sesuai jadwal timnas Garuda akan bertemu tim Harimau Malaya. Tim Garuda hanya membutuhkan seri untuk bisa ke babak semi final, sementara Harimau Malaya harus menang untuk bisa ke semi final, walaupun tergantung juga hasil pertandingan antara Singapura dengan Laos yang digelar dihari yang sama.

Mengapa pertandingan ini begitu menarik? Jawabannya sebenarnya banyak yang melatarbelakanginya. Bukan semata pertandingan sepak bola saja. Kita tahu hubungan kedua negara serumpun ini sering terjadi pasang surut. Banyak kejadian-kejadian yang menyebabkan hubungan kedua negara ini sering memanas. Mulai dari sengketa Simpadan Ligitan yang akhirnya dimenangkan Malaysia, demikian juga blok hambalat yang diklaim juga oleh Malaysia. Kita juga masih ingat beberapa kebudayaan kita yang diklaim oleh negara bekas jajahan Inggris tersebut. Mulai dari lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, Wayang kulit, dan banyak lagi yang juga diklaim oleh Malaysia. Belum lagi serentetan kasus yang melibatkan TKI kita. Berapa banyak TKI kita yang diberlakukan tidak manusiawi oleh majikan-majikan orang Malaysia, terakhir kita juga dengar TKW Indonesia yang di perkosa oleh polisi diraja Malaysia. Dan dari sederetan peristiwa tersebut mengesankan Indonesia selalu kalah oleh Malaysia. Jadi pertandingan sore nanti bukan hanya soal sepak bola saja, tapi lebih dari itu yaitu harga diri dan martabat bangsa.

Oleh karena itu sudah saatnya seharusnya bangsa kita bersatu, minimal kita mulai dari sepak bola ini. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Andik Firmansyah pencetak gol satu-satunya ke gawang Singapura dua hari lalu sesaat seusai pertandingan, boleh saja masyarakat benci PSSI, boleh jadi masyarakt sebel dengan KPSI, tapi tidak seharusnya masyarakat membenci Timnas Garuda. Kita memang patut jengkel dengan kepengurusan sepak bola Indonesia. Dulu masyarakat sangat berharap dengan lengsernya Nurdin khalid dan diganti dengan Johar Arifin. Tapi justru sebaliknya, justru dimulainya babak baru "eker-ekeran" kepengurusan sepak bola di Indonesia. Gimana mau membentuk tim yang solid kalau pengurusnya selalau ribut?

Ditengah carut-marut kepengurusan sepak bola Indonesia masyarakat berharap besar pada Bambang Pamungkas dan kawan-kawan untuk bisa "mengganyang" Malaysia. Tim Garuda masih punya hutang dengan Harimau Malaya ketika final AFF 2010, didepan publik sendiri Indonesia harus takluk oleh tim besutan Rajagopal tersebut. Saatnya sore nanti timnas Garuda membalaskan "sakit hati" rakyat Indonesia dengan kelakuan Malaysia.

Diharapkan pemain timnas tetap fokus dengan pertandingan sore nanti. Tidak perlu terprovokasi dengan ulah suporter Malaysia yang beberapa hari kemarin sempat beredar di youtube yang melecehkan Indonesia. Kita juga tidak usah terprovokasi dengan ulah suporter Malaysia yang di AFF 2010 lalu menggunakan laser pointer guna mengganggu konsentrasi pemain kita. Bila terulang hal demikian diharapkan pemain tetap tenang dan tetap fokus , dan seharusnya official tim Garuda bisa mengajukan protes ke wasit untuk dihentikan pertandingan.

Ayo Garudaku, dengan paruhmu yang kokoh dan cakarmu yang kuat kamu bisa merobek-robek Harimau Malaya. Saatnya Indonesia "mengganyang" Malaysia. Masyarakat Indonesia selalu mendoakanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun