Kepribadian schizoid merupakan salah satu tipe gangguan kepribadian yang cukup jarang dibicarakan, meskipun dampaknya pada kehidupan individu yang mengalaminya cukup signifikan. Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku yang cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap hubungan sosial. Seseorang dengan kepribadian schizoid sering kali lebih nyaman berada sendiri dan memiliki sedikit keinginan untuk membangun ikatan emosional dengan orang lain. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu kepribadian schizoid, ciri-cirinya, kemungkinan penyebab, serta cara menghadapi kondisi ini.
Apa Itu Kepribadian Schizoid?
Kepribadian schizoid adalah salah satu dari kelompok gangguan kepribadian kluster A yang meliputi gangguan yang ditandai oleh pemikiran atau perilaku eksentrik. Orang dengan kepribadian schizoid sering kali dianggap sebagai penyendiri atau terpisah karena mereka cenderung menghindari interaksi sosial dan memiliki kesulitan dalam mengekspresikan emosi. Mereka jarang mencari hubungan interpersonal dan merasa tidak nyaman dalam situasi sosial, lebih memilih kegiatan soliter yang tidak melibatkan interaksi dengan orang lain.
Ciri-ciri Kepribadian Schizoid
Ciri utama dari kepribadian schizoid adalah ketidakmampuan atau kurangnya keinginan untuk membentuk hubungan sosial yang erat. Beberapa ciri lainnya meliputi:
1. Kecenderungan untuk Menyendiri
Individu dengan kepribadian schizoid sering kali memilih aktivitas soliter dan merasa nyaman dengan kesendirian.
2. Kurangnya Respons Emosional
Mereka tampak tidak tertarik atau acuh terhadap pujian, kritik, atau umpan balik emosional dari orang lain. Emosi mereka sering terlihat datar atau terbatas.
3. Minat yang Terbatas pada Aktivitas Sosial
Orang dengan kepribadian schizoid biasanya memiliki sedikit atau tidak ada minat dalam aktivitas yang melibatkan interaksi dengan orang lain, seperti pesta, pertemuan keluarga, atau acara sosial lainnya.