d. Dapat digunakan untuk data ordinal dan interval/rasio.
e. Relatif mudah dihitung dan diinterpretasikan.
Keterbatasan
a. Kurang kuat dibandingkan uji parametrik (seperti uji-t berpasangan) jika asumsi normalitas terpenuhi.
b. Tidak dapat digunakan untuk sampel independen (dalam kasus ini, gunakan Uji Mann-Whitney U).
c. Kehilangan beberapa informasi karena bekerja dengan peringkat, bukan nilai asli data.
Selain Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon untuk sampel berpasangan, terdapat variasi lain yaitu Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank-Sum Test), yang juga dikenal sebagai Uji Mann-Whitney U. Variasi ini digunakan untuk membandingkan dua sampel independen.
Dalam pelaporan hasil Uji Wilcoxon, penting untuk tidak hanya fokus pada nilai p, tetapi juga melaporkan ukuran efek. Salah satu ukuran efek yang umum digunakan adalah r = Z / N, di mana Z adalah nilai z standar dan N adalah jumlah total observasi. Ukuran efek memberikan informasi tentang besarnya perbedaan, yang sering kali lebih informatif daripada signifikansi statistik semata.
Uji Wilcoxon merupakan alat statistik yang kuat dan fleksibel untuk analisis data berpasangan, terutama ketika asumsi normalitas tidak terpenuhi atau ketika bekerja dengan sampel kecil. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, keunggulannya dalam menangani berbagai jenis data dan kemudahan interpretasinya membuatnya menjadi pilihan populer di berbagai bidang penelitian. Namun, seperti halnya semua metode statistik, penggunaan dan interpretasi Uji Wilcoxon harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan konteks penelitian, ukuran sampel, dan tujuan analisis secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H