Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Uji Wilcoxon: Metode Statistik Non-Parametrik untuk Analisis Data Berpasangan

14 Juli 2024   11:31 Diperbarui: 14 Juli 2024   11:37 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Urutkan nilai absolut dari yang terkecil ke terbesar.

d. Berikan peringkat pada nilai absolut yang telah diurutkan.

e. Kembalikan tanda positif atau negatif pada setiap peringkat sesuai dengan tanda selisih asli.

f. Hitung jumlah peringkat positif (T+) dan negatif (T-).

g. Pilih nilai T yang lebih kecil antara T+ dan T- sebagai statistik uji.

h. Bandingkan nilai statistik uji dengan nilai kritis dari tabel Wilcoxon atau gunakan nilai p untuk pengambilan keputusan.

Jika nilai statistik uji lebih kecil dari nilai kritis (atau nilai p lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan, biasanya 0,05), maka hipotesis nol ditolak. Ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara dua kelompok data. Sebaliknya, jika nilai statistik uji lebih besar dari nilai kritis, hipotesis nol tidak dapat ditolak, menunjukkan tidak ada bukti cukup untuk menyimpulkan adanya perbedaan signifikan.

Kelebihan Uji Wilcoxon

a. Cocok untuk sampel kecil (n < 30).

b. Tidak memerlukan asumsi distribusi normal.

c. Lebih kuat daripada uji tanda karena mempertimbangkan besarnya perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun