c. Urutkan nilai absolut dari yang terkecil ke terbesar.
d. Berikan peringkat pada nilai absolut yang telah diurutkan.
e. Kembalikan tanda positif atau negatif pada setiap peringkat sesuai dengan tanda selisih asli.
f. Hitung jumlah peringkat positif (T+) dan negatif (T-).
g. Pilih nilai T yang lebih kecil antara T+ dan T- sebagai statistik uji.
h. Bandingkan nilai statistik uji dengan nilai kritis dari tabel Wilcoxon atau gunakan nilai p untuk pengambilan keputusan.
Jika nilai statistik uji lebih kecil dari nilai kritis (atau nilai p lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan, biasanya 0,05), maka hipotesis nol ditolak. Ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara dua kelompok data. Sebaliknya, jika nilai statistik uji lebih besar dari nilai kritis, hipotesis nol tidak dapat ditolak, menunjukkan tidak ada bukti cukup untuk menyimpulkan adanya perbedaan signifikan.
Kelebihan Uji Wilcoxon
a. Cocok untuk sampel kecil (n < 30).
b. Tidak memerlukan asumsi distribusi normal.
c. Lebih kuat daripada uji tanda karena mempertimbangkan besarnya perbedaan.