Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mendalami Dampak Kurangnya Konsumsi Tablet Darah: Potensi Stunting pada Anak yang Lahir

7 Oktober 2023   03:13 Diperbarui: 7 Oktober 2023   03:15 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam upaya untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin yang optimal, mengonsumsi tablet darah atau besi sangatlah penting. Namun, tidak semua ibu hamil dapat atau rajin mengonsumsi tablet darah tersebut. Apa sebenarnya dampak dari kurangnya konsumsi tablet darah dan bagaimana hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan stunting pada anak yang dilahirkan?

Tablet darah atau suplemen besi mengandung zat besi yang esensial untuk membantu pembentukan sel darah merah dan memastikan oksigen yang cukup di dalam tubuh. Selama masa kehamilan, volume darah meningkat, dan tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Ketika ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi tablet darah yang direkomendasikan dapat terjadi kekurangan zat besi atau anemia. Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan kelelahan, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko infeksi. Selain itu, kurangnya konsumsi tablet darah juga dapat berdampak pada janin yang sedang berkembang di dalam rahim.

Salah satu konsekuensi serius kurangnya konsumsi tablet darah selama kehamilan adalah potensi lahirnya anak dengan kondisi stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, khususnya tinggi badan. Kurangnya zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat memengaruhi perkembangan janin dan menghambat pertumbuhan tulang serta otot anak yang sedang dikandung.

Penting untuk memahami bahwa stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada anak yang terkena. Selain memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata, anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan, gangguan kognitif, kemampuan belajar yang terhambat, dan penurunan daya tahan tubuh. Dampak ini bisa berlangsung sepanjang masa anak.

Mencegah stunting pada anak dapat dimulai dengan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi tablet darah selama kehamilan. Para ibu hamil dapat berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter kandungan mereka untuk mengetahui dosis dan jenis tablet darah yang dianjurkan. Penting juga untuk mengikuti pola makan yang seimbang, mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan biji-bijian.

Intinya, tidak rajin mengonsumsi tablet darah selama kehamilan berpotensi menyebabkan dampak yang serius pada kesehatan dan pertumbuhan janin. Kurangnya zat besi dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memberikan oksigen yang cukup pada janin dan berpotensi menyebabkan stunting pada anak yang lahir. Penting bagi para ibu hamil untuk menyadari pentingnya konsumsi tablet darah dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan nasihat yang tepat tentang kebutuhan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun