Mohon tunggu...
Ira AyuAnanda
Ira AyuAnanda Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Kesehatan

tempat portofolio mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Fenomena Mahasiswa yang Menggunakan ChatGPT: Mengeksplorasi Keajaiban Kecerdasan Buatan untuk Kebutuhan Sehari-hari

25 September 2023   20:54 Diperbarui: 25 September 2023   21:02 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dalam era digital yang terus berkembang, kecanggihan teknologi semakin mengubah cara kita berkomunikasi. Salah satu tren terbaru yang semakin populer di kalangan mahasiswa adalah penggunaan Chat GPT (Generative Pre trained Transformer). Apa sebenarnya Chat GPT ini dan mengapa fenomena ini begitu menarik perhatian para mahasiswa?

Chat GPT adalah teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks yang mirip dengan cara seorang manusia berbicara. Dengan menggunakan teknik deep learning, Chat GPT dapat mempelajari pola bahasa dari data yang besar dan menghasilkan respons yang kontekstual. Ini berarti bahwa Chat GPT memiliki kemampuan untuk berbicara dengan manusia melalui chat atau pesan teks dengan sangat natural.

Lalu, mengapa mahasiswa tertarik dengan fenomena ini? Salah satu alasan utamanya adalah kemampuan Chat GPT untuk memberikan bantuan dalam memecahkan masalah sehari-hari. 

Mahasiswa dapat menggunakan Chat GPT untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan akademik, memperoleh ide-ide untuk tugas atau penelitian, atau bahkan sebagai teman yang dapat diajak berdiskusi.

Selain itu, fenomena ini juga mencerminkan minat yang kuat dari kalangan mahasiswa dalam menggali potensi dan kegunaan kecerdasan buatan di kehidupan sehari-hari. Dengan Chat GPT, mereka dapat mengakses informasi dan pengetahuan dalam hitungan detik, serta memperluas pemahaman mereka tentang berbagai topik.

Namun, seperti teknologi lainnya, penggunaan Chat GPT juga memiliki kelemahan. Meskipun telah dilatih dengan volume data yang besar, Chat GPT masih bisa menghasilkan respons yang tidak akurat atau salah jika tidak mendapatkan input yang tepat. Oleh karena itu, para mahasiswa tetap perlu melakukan verifikasi terhadap jawaban yang diberikan Chat GPT.

Intinya, fenomena mahasiswa yang menggunakan Chat GPT adalah cerminan dari semakin canggihnya teknologi dan minat yang besar dalam menggali potensi kecerdasan buatan. 

Dengan Chat GPT, mahasiswa dapat memperoleh bantuan dalam memecahkan masalah akademik dan memperluas pengetahuan mereka. Namun, tetap diperlukan kesadaran untuk menggunakan teknologi ini dengan bijak dan melakukan verifikasi pada jawaban yang diberikan oleh Chat GPT.

Bagi mahasiswa, fenomena ini menawarkan peluang baru dalam memperoleh akses cepat ke informasi, serta menginspirasi mereka untuk terus mengeksplorasi dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari. 

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam jangka panjang, kita dapat berharap bahwa penggunaan Chat GPT akan semakin otomatis dan responsif, memberikan manfaat yang lebih besar dalam mendukung kegiatan akademik dan kehidupan sehari-hari mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun