Saya juga jadi tahu banyak hal, seperti platform Kompasiana ini, juga Medium, Kompas.Id, goodreads, kanal YouTube Tedx Talks, dan masih banyak lagi walaupun tidak langsung saya sukai karena faktor yang akan saya sebutkan di bawah.
Setelah banyaknya kejadian di hidup saya, saya banyak berpikir tentang hidup saya yang dirasa tidak berkembang. Saya harus mencari cara agar saya dapat berkembang. Akhirnya saya mendalami hal-hal yang saya sebutkan di atas. Mengejutkannya saya ternyata menyukai hal-hal itu, apalagi semua itu sangat bermanfaat.Â
Selain itu, alhamdulillah saya bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang pada saat saya bersekolah tidak bisa saya lakukan. Orang tua saya sangat mendukung, terutama Bapak saya yang tidak segan-segan mengeluarkan uangnya untuk hal-hal yang bisa membangun dan mengembangkan keahlian saya, baik hard skill maupun softskill.
Saya menjadi suka mengetahui pandangan orang lain, terutama dengan cara yang teratur seperti tulisan dan presentasi. Begitu menyenangkan melihat orang-orang dapat bebas mengungkapkan pandangannya.
Meskipun berkuliah, sebelumnya saya belum bisa merasa bebas mengungkapkan pemikiran saya. Banyak hal yang saya takutkan. Faktor lingkungan sangat memengaruhi pemikiran saya. Banyangkan, sejak kecil tidak pernah didorong untuk mengungkapkan pikiran, memiliki cita-cita, dan meraihnya. Saya juga melihat hal yang sama pada teman-teman saya di lingkungan saya.Â
Jujur, pada saat kuliah saya merasa kesulitan karena harus banyak berpendapat. Syukurnya hal itu membentuk sedikit keberanian saya.
Bagaimanapun, saya sangat ingin merasa bebas mengungkapkan isi pikiran saya. Awalnya saya ungkapkan di buku harian saya, lama-lama saya ingin mengungapkannya pada dunia. Menemukan Kompasiana dan platform lain membuat saya berani untuk menulis di ruang publik.Â
Saya pun tersadar bahwa sebenarnya sebelumnya saya belum merdeka karena mengungkapkan pikiran saja masih belum mampu.Â
Pada akhirnya, saya lebih bisa mengungkapkan pemikiran saya. Inilah rasanya merdeka.
Semoga orang-orang yang punya pengalaman dan perasaan yang sama dengan saya pada akhirnya dapat merdeka dengan setidaknya merasa bebas, tanpa rasa takut mengungkapkan pemikirannya.
Sejatinya 17 Agustus ini bukan hanya merdeka dari penjajah tahun 1945, tetapi juga merdeka dari segala sesuatu yang mengekang kita dalam berpikir dan bertindak.