Setelah berbagai gejolak batin, akhirnya saya bertekad membereskan kamar saya yang terjadi secara tiba-tiba di tengah malam. Setelah melakukannya, ternyata lega sekali. Seperti ada yang hilang, tetapi melegakan. Seharusnya saya lakukan dari dulu.
Kejadian seperti itu berulang beberapa kali hingga akhirnya saya tidak tahan lagi dengan siklusnya. Saya pun harus mencari cara agar kondisi mental saya tidak memengaruhi kamar saya, dan kamar yang berantakan tidak memengaruhi mental saya.
Fenomena seperti ini ternyata banyak dialami oleh orang-orang di generasi saya. Saya sering mendengar cerita serupa. Saat seseorang sedang dalam tekanan dan stres, mereka cenderung memiliki kamar yang berantakan. Kebiasaan membersikan kamar yang biasa dilakukan saat kecil pun hilang setelah beranjak dewasa karena tekanan yang berat.
Kamar Selalu Berantakan
Ada beberapa penyebab orang memiliki kamar yang berantakan.Â
Pertama, tidak memiliki kesadaran akan kebersihan. Seseorang yang seperti itu tentu akan memiliki lingkungan yang berantakan dan cenderung kotor.Â
Saya tidak menyebutkan "seseorang yang tidak punya kebiasaan membersihkan kamar" karena orang yang memiliki pembantu pun jika tidak memiliki kesadaran akan kebersihan, kamarnya akan tetap selalu berantakan dan kotor.Â
Kedua, orang yang sedang dalam tekanan atau stres. Saat stres seseorang cenderung fokus pada masalah yang menekan pikirannya dan melupakan hal-hal lain seperti kebersihan kamar.
Ketiga, orang dengan gangguan mental. Belakangan ini sering viral kondisi kamar seseorang yang memiliki kondisi mental Hoarding Disorder. Kamarnya akan penuh dengan tumpukan sampah.Â
Orang-orang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga sering kesulitan mengatur berbagai hal, termasuk barang-barang mereka.Â
Jika mengalami kondisi kesehatan mental seperti itu, tentu penanganan oleh profesional harus dilakukan. Para ahli akan memberikan metode yang tepat agar kamar menjadi lebih rapi dan bersih.
Penyebab-penyebab tentu harus diubah karena sedikitnya kondisi lingkungan kita pasti berpengaruh pada kesehatan mental kita.Â