Mohon tunggu...
Ira Wulandari
Ira Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Karena sudah muak memendam pikiran-pikiran ini, jadi saya putuskan menyebarkannya di sini. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kamar adalah Cerminan Kita

16 Agustus 2024   11:00 Diperbarui: 16 Agustus 2024   11:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang melihat kondisi kamarnya yang berantakan | Foto oleh cottonbro studio: www.pexels.com

Ada satu masa saya tidak membersihkan kamar sama sekali. Banyak barang yang ditumpuk dan dibiarkan begitu saja di kamar. Saat itu saya memang sedang dalam situasi yang sendang tidak baik-baik saja. Saya hanya fokus pada suatu masalah, yang ternyata menimbulkan masalah baru.

Saya akan marah kalau seseorang menyuruh saya membereskan kamar saya itu. Pasti akan saya lakukan, hanya saja belum menemukan mood yang pas. Karena terus menunggu mood yang pas, akhirnya kamar saya pun semakin berantakan dan membuat saya tidak betah tinggal di kamar itu. Jadilah masalah yang baru.

Niat untuk membersihkan kamar pun semakin pudar karena melihat betapa berantakannya kamar saya itu, pasti akan memakan waktu lama untuk membereskannya. 

Setelah berbagai gejolak batin, akhirnya saya bertekad membereskan kamar saya yang terjadi secara tiba-tiba di tengah malam. Setelah melakukannya, ternyata lega sekali. Seperti ada yang hilang, tetapi melegakan. Seharusnya saya lakukan dari dulu.

Kejadian seperti itu berulang beberapa kali hingga akhirnya saya tidak tahan lagi dengan siklusnya. Saya pun harus mencari cara agar kondisi mental saya tidak memengaruhi kamar saya, dan kamar yang berantakan tidak memengaruhi mental saya.

Fenomena seperti ini ternyata banyak dialami oleh orang-orang di generasi saya. Saya sering mendengar cerita serupa. Saat seseorang sedang dalam tekanan dan stres, mereka cenderung memiliki kamar yang berantakan. Kebiasaan membersikan kamar yang biasa dilakukan saat kecil pun hilang setelah beranjak dewasa karena tekanan yang berat.

Kamar Selalu Berantakan

Ada beberapa penyebab orang memiliki kamar yang berantakan. 

Pertama, tidak memiliki kesadaran akan kebersihan. Seseorang yang seperti itu tentu akan memiliki lingkungan yang berantakan dan cenderung kotor. Saya tidak menyebutkan "seseorang yang tidak punya kebiasaan membersihkan kamar" karena orang yang memiliki pembantu pun jika tidak memiliki kesadaran akan kebersihan, kamarnya akan tetap selalu berantakan dan kotor. 

Kedua, orang yang sedang dalam tekanan atau stres. Saat stres seseorang cenderung fokus pada masalah yang menekan pikirannya dan melupakan hal-hal lain seperti kebersihan kamar.

Ketiga, orang dengan gangguan mental. Belakangan ini sering viral kondisi kamar seseorang yang memiliki kondisi mental Hoarding Disorder. Kamarnya akan penuh dengan tumpukan sampah. Orang-orang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga sering kesulitan mengatur berbagai hal, termasuk barang-barang mereka. Jika mengalami kondisi kesehatan mental seperti itu, tentu penanganan oleh profesional harus dilakukan. Para ahli akan memberikan metode yang tepat agar kamar menjadi lebih rapi dan bersih.

Penyebab-penyebab tentu harus diubah karena sedikitnya kondisi lingkungan kita pasti berpengaruh pada kesehatan mental kita. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti dan Isqi dengan objek mahasiswa Fakultas Psikologi UI, menunjukkan bahwa 15,1% sumber stres adalah lingkungan tempat tinggal yang tidak nyaman, salah satunya karena kamar yang berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun