Mohon tunggu...
Ira Wulandari
Ira Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Seseorang yang senang berbagi pemikiran lewat tulisan. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kamar adalah Cerminan Kita

16 Agustus 2024   11:00 Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang melihat kondisi kamarnya yang berantakan | Foto oleh cottonbro studio: www.pexels.com

Sebagian orang beruntung memiliki sebuah kamar pribadi di rumahnya sehingga memiliki ranah privasi. Kita bisa melakukan apa saja di kamar dan melakukan apa saja pada kamar kita. 

Karena memiliki rasa kepemilikan itu, kamar menjadi cerminan diri kita. Barang-barangnya, tataannya, cat temboknya, kondisi kamarnya menggambarkan diri kita. 

Ketika seseorang memiliki kamar yang bersih dan tertata, orang lain akan menilai bahwa orang tersebut memiliki pemikiran yang seperti itu pula. Begitupun sebaliknya. Nah, pandangan seperti ini bisa kita jadikan pembelajaran dalam mengatur kehidupan kita.

Hilang Kemana Kebiasaan Membersihkan Kamar?

Sejak kecil kita telah dikenalkan dengan perilaku membersihkan kamar. Hal itu juga terlantun dalam lagu anak-anak berjudul "Bangun Tidur Kuterus Mandi" yang memperkenalkan kegiatan setelah bangun tidur, yaitu mandi, gosok gigi, dan membersihkan tempat tidur. Untuk mengenang, saya tulis liriknya di sini.

Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong Ibu
Membersihkan tempat tidurku

Mungkin saat tinggal bersama orang tua, kita memiliki orang yang berperan mengingatkan bahkan menyuruh kita untuk membersihkan kamar kita, tetapi ketika tinggal sendiri tidak jarang membuat kita abai pada kamar kita. 

Atau mungkin meskipun tinggal bersama orang tua, kita tidak peduli dengan omongannya karena merasa tahu apa yang kita perbuat. Akhirnya kamar kita berantakan dan tidak terurus. 

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kamar yang berantakan, salah satunya adalah kondisi mental yang sedang tidak baik-baik saja, misalnya stres. Meskipun begitu, kamar berantakan tidak hanya menjadi dampak dari stres, bisa jadi kebalikannya.

Ada satu masa saya tidak membersihkan kamar sama sekali. Banyak barang yang ditumpuk dan dibiarkan begitu saja di kamar. Saat itu saya memang sedang dalam situasi yang sendang tidak baik-baik saja. Saya hanya fokus pada suatu masalah, yang ternyata menimbulkan masalah baru.

Saya akan marah kalau seseorang menyuruh saya membereskan kamar saya itu. Pasti akan saya lakukan, hanya saja belum menemukan mood yang pas. Karena terus menunggu mood yang pas, akhirnya kamar saya pun semakin berantakan dan membuat saya tidak betah tinggal di kamar itu. Jadilah masalah yang baru.

Niat untuk membersihkan kamar pun semakin pudar karena melihat betapa berantakannya kamar saya itu, pasti akan memakan waktu lama untuk membereskannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun