Mohon tunggu...
IRAWATY SINAGA
IRAWATY SINAGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Brawijaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Suka membaca buku dan menocba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efisiensi Penggunaan Audiovisual sebagai Media Pembelajaran Gen Z dan Alpha

15 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   09:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by rawpixel.com on Freepik.

Metode pembelajaran audio visual merupakan penggabungan antara metode pembelajaran yang menggunakan audio dan visual. Metode pendekatan ini dinilai efektif untuk memperkuat pemahaman dan retensi informasi. Dalam metode ini, tenaga pendidik dapat menggabungkan unsur gambar, video, suara, dan elemen multimedia lainnya untuk menyampaikan materi pembelajaran. 

Penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran telah menjadi sangat populer dan efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis bahan bacaan. Dengan adanya media audiovisual, siswa dapat memahami informasi lebih jelas dan interaktif, serta memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik dan dinamis. Didukung dengan perkembangan zaman dimana dalam masa sekarang yang sudah memasuki era digital, penggunaan teknologi sangat dimaksimalkan dalam kegiatan di bidang apapun, termasuk di bidang pendidikan. 

Kebanyakan tenaga pendidik mengajar dengan teknik ceramah, hanya memberikan materi kepada siswa di depan kelas. Dengan jenjang usia 7-12 tahun, ini dapat menghambat tingkat imajinasi anak yang sedang tinggi-tingginya. Hal ini pula yang akan berdampak pada imajinasi siswa dengan jenjang usia dewasa, dikarenakan sejak kecil mereka tidak diberikan gambaran tentang materi yang diajar, siswa jadi sulit untuk mencerna dan mengaplikasikan materi dalam kehidupan nyata. Kurangnya praktek atau terjun langsung ke lapangan juga menghambat cara berpikir siswa. Hal inilah yang perlu dibenahi oleh tenaga pendidik.

Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan dipakai, tenaga pendidik haruslah menentukan materi yang akan diajarkan. tema, serta contoh permasalahan dapat ditentukan sebelum menyampaikan materi. setelah kedua hal ini siap, maka tenaga pendidik dapat memilih setidaknya satu dari beberapa contoh dibawah ini sebagai media pembelajaran.

  • Video pembelajaran

Buatlah video yang menggabungkan audio (suara) dan visual (gambar atau video) sebagai contoh untuk menjelaskan konsep kompleks dengan cara yang jelas. Contohnya video pendek, presentasi animasi atau video materi pembelajaran. dikemas dengan desaign yang menarik, ini akan mengatasi rasa bosan yang dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi pada saat jam belajar - mengajar.

  •  Animasi pendidikan

Tenaga pendidik dapat membuat animasi yang menjelaskan konsep atau mengilustrasikan proses tertentu secara sederhana dan menarik. Yang membedakan antara vidio dengan animasi adalah animasi menggunakan karakter ilustrasi seperti yang sedang ditampilkan saat ini. Desaignnya pun akan terlihat lebih fresh dan menarik. Jangkauan materi lebih luas, terkadang agak sulit untuk menggambarkan suatu permasalahan dengan ilustrasi animasi ini. Namun, hal ini dapat diatasi dengan kreativitas para tenaga pendidik.

  •  Presentasi Audiovisual

Jika membuat vidio dan animasi pendidikan dinilai cukup sulit, tenaga pendidik juga dapat Membuat presentasi yang dilengkapi dengan narasi suara untuk memberikan informasi. Ini dapat mempersingkat waktu persiapan materi. Tentunya presentasi yang dimaksud disini merupakan presentasi yang kreatif, tidak monoton. tenaga pendidik dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menyampaikan informasi. Menggunakan slide seperti PowerPoint merupakan cara paling efesien dalam mempresentasikan materi di era digital saat ini. tenaga pendidik juga dapat mengarahkan para siswa untuk berpartisipasi dalam penyampaian materi. Hal ini akan mendorong kreativitas siswa dan keaktifan siswa dalam kelas. 

  • Penerapan media pembelajaran

Cara mengajar yang monoton dapat digantikan dengan pembelajaran langsung kedalam dunia nyata. pembelajaran model ini menuntut siswa untuk mampu mengaplikasikan materi yang telah diajarkan pada kehidupan nyata. Hal ini pula dapat mendorong problem solving serta kekompakan para siswa. disarankan unutk menggunakan metode ini minimal satu kali selama masa belajar. Penerapan model ini merupakan pembelajaran yang dikemas dengan kegiatan lapangan yang asik.

Tenaga pendidik haruslah memilih cara mengajar dengan bijak, dengan mempertimbangkan kemampuan belajar siswa/i yang akan diajar. Dengan adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan belajar para siswa, maka akan berdampak pada hasil belajar. Pemaksimalan teknologi digital sangat disarankan, melihat kecenderungan bermain ponsel pada anak-anak di usia belajar. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik yang memperhatikan dan memanfaatkan keadaan lingkungan para murid, menggabungkan pemakaian ponsel menjadi rekomendasi untuk memaksimalkan kreatifitas dalam proses belajar-mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun