Pernah ada ibu muda yang merasa risih mengajarkan anaknya menyebut kata anjing untuk menunjuk hewan berkaki empat, bertelinga dua, berekor, dan suka menggonggong.
Dia lebih memilih kata "guguk" atau "dogie" sebagai ganti kata "anjing." Menurutnya, kata "anjing" itu kasar. Â Menurut saya, dia aneh. Tapi, saya bisa memahami kegelisahannya dengan kata "anjing" tsb.
Mungkin, hanya mungkin, karena kata "anjing" kerap dilontarkan sebagai umpatan atau makian, dari mulut mereka yang diliputi angkara murka yang amat sangat, sekalipun kemarahannya belum tentu disebabkan oleh gigitan anjing.Â
Oleh sebab banyaknya orang yang meyebut kata "anjing" sebagai makiannya yang paling maksimal, maka kata "anjing" memiliki rasa kasar, tidak pantas, tidak sopan, yang celakanya, mengakibatkan keengganan beberapa ibu muda, menyebut binatang anjing dengan sebutan "guguk" atau "dogie."Â
Di sisi lain, Â beberapa orang "menghaluskan" makiannya dengan mempelesetkan kata "anjing" menjadi "anjir," "anjrit," bahkan "anjay" Â (yang sempat heboh pada suatu masa).
Tentu saja memaki orang lain dengan menyebutnya binatang, sangat tidak dibenarkan. Merendahkan dan menghina. Sungguh primitif. Karena, manusia lebih tinggi derajatnya daripada hewan. Terbukti dari perasaan yang kompleks dari seorang manusia, yang akan marah sekali kalau dimaki dengan disebut sebagai seekor binatang tertentu.Â
Namun, tidak demikian dengan binatang. Tidak pernah kita dengar ada seekor anjing yang mengamuk hanya karena kita mengatakan "babi" atau "ayam" padanya.
Menyebut hewan berkaki empat, berekor, dan suka menggonggong sebagai anjing, adalah tepat dan benar. Tidak ada yang salah dengan kata "anjing" karena, begitulah hewan itu disebut.Â
Coba bayangkan, Bund, kalau di play group si kecil ada pertanyaan pilihan: hewan apa yang berkaki empat, bertelinga dua, berekor, dan menggonggong? Yakinlah, tidak akan ada pilihan: "dogie" atau "guguk" apalagi "anjir" atau "anjrit," yang mungkin ada adalah: "anjing" atau "kucing" atau "kambing." Semua kata yang memang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, kata "guguk" ada dalam KBBI, yang artinya adalah menangis tersedu-sedu, sedangkan arti lainnya adalah 'bukit kecil.' Jelas beda dengan "guguk" yang dimaksud para ibu muda yang risih dengan kata "anjing." Â Â Â Â Â Â Â Â