Sehat itu tidaklah mahal. Adalah sebuah hal yang patut disangkal jika beberapa orang berpendapat bahwa untuk memenuhi kecukupan gizi, maka harus memasak bahan makanan yang mahal. Keluarga dapat memanfatkan sayuran di pekarangan rumah untuk membuat menu yang bervariasi. Contohnya, dalam musim penghujan biasanya sayuran seperti bayam, pepaya, cabai, tomat, terong, daun sayur lainnya akan tumbuh subur di pekarangan. Ini memberikan peluang kepada ibu untuk berkreasi dalam mengolah sayuran menjadi bervariasi sehingga keluarga, terutama anak tidak bosan dan pasti akan menghemat anggaran belanja.
Keluarga dengan pendapatan rendah yang tidak mampu membeli lauk pauk seperti daging dan ikan dapat menggantinya dengan tempe, tahu, ataupun makanan lain yang mempunyai kendungan protein. Mayoritas anak-anak tidak suka dengan sayuran, ibu bisa menyiasati dengan mencampurkan sayuran ke dalam telur dadar, mencampurkan ke dalam jus buah, dan membuat tampilan semenarik mungkin.
Untuk mewujudkan Indonesia sehat, dibutuhkan ibu yang cerdas untuk mengelola waktu, mengelola keuangan keluarga, kreatif dan selalu berpikir positif.
Ibu yang cerdas dan kreatif serta memiliki pengetahuan tentang gizi akan mencetak anak yang sehat secara jasmani maupun rohani.dari hal kecil inilah akan terbentuk generasi-generasi bangsa yang sehat dan berjiwa kuat. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Diperlukan juga kesadaran ibu tentang pentingnya ASI untuk bayi dan keselamatan persalinan sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Oleh karena, sebagai remaja putri atau calon ibu untuk bisa mengatur barisan sedini mungkin untuk menjadi wanita yang diharapkan sehingga akan mencetak anak-anak yang sehat yang akan menjadi generasi penerus Indonesia yang sehat dalam segala hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H