Adalah hal yang sangat sulit bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan. Bagaimana tidak, mereka tidak boleh tidak harus memenuhi segala macam syarat yang sudah pasti sangat mempesulit pasien dimana syaat itu ditentukan oleh pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat secara administratif daripada mutu terbaik pelayanan yang akan diberikan.
Pasien dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sudah barang tentu mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Bagi sebagian besar rumah sakit, mereka hanyalah pasien kelas dua yang kepentingannya haus dinooduakan. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang memiliki uang dan status sosialnya tinggi daripada pasien yang menggunakan Jamkesmas. Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah pasien yang mimiliki uang tersebut. Diskriminasi dalam hal pelayanan inilah yang terkadang membuat masyarakat merasa kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di bidang kesehatan. Upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin melalui Jamkesmas masih belum dapat terealisasi dengan baik. Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit dengan urusan administrasi.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin masih belum dapat dirasakan. Masyarakat golongan miskin seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang layak. Mereka harus dihadapkan dengan berbagai syarat yang mempersulit. Ditambah lagi dengan sikap diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Dalam hal ini, pemerintah perlu meninjau kembali kinerja rumah sakit khususnya dalam pelayanan terhadap masyarakat kurang mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H